REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Wafa (30 tahun) selama bertahun-tahun terbiasa selalu mengungkapkan dia mengenakan jilbab saat melamar pekerjaan. Hal ini untuk menghindari konflik di masa depan.
Tahun lalu, Wafa diwawancarai untuk pekerjaan di sebuah perusahaan hubungan masyarakat. Semuanya berjalan lancar dari proses seleksi, wawancara, bahkan ada petunjuk dia bisa menerima surat janji temu.
Tapi ketika dia akhirnya mengungkapkan dia mengenakan jilbab, awalnya ada keheningan, lalu sebuah pertanyaan. "Apakah kamu bisa menghadiri pesta?" Pewawancara Wafa bertanya padanya. "Itu tidak akan terlihat bagus untuk bisnis,” kemudian Wafa tidak pernah mendengar kabar dari perusahaan itu lagi.
Mencari pekerjaan di tempat lain, Wafa melamar posisi penulisan konten dengan perusahaan yang membuat konten tertulis tentang agama Hindu. Namanya tidak menghentikan personel sumber daya perusahaan untuk memanggilnya untuk wawancara.
Tetapi setelah Wafa mengatakan dia mengenakan jilbab, pewawancara mengatakan dia akan kembali kepadanya setelah berbicara dengan manajernya dan dia tidak pernah mendengar kabar dari mereka lagi. “Ini sudah beberapa kali terjadi," kata Wafa, dilansir dari The Wire, Selasa (8/3/2022).
“Rasanya tidak enak karena saya tidak dinilai berdasarkan kualifikasi saya. Saya dinilai dari cara saya berpakaian,” ujarnya.
Penilaian perusahaan di India terhadap jilbab sungguh membuatnya geleng kepala. Padahal, ungkap Wafa, banyak dari agama lain yang juga mengenakan simbol agama mereka.