REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Seruan oleh Imam Besar Mesir Al-Azhar, salah satu kursi tertinggi pembelajaran Islam Sunni, Dr Ahmed El-Tayyeb, untuk mengakhiri perang di Ukraina telah menerima reaksi beragam dari pengguna media sosial.
"Kami menyaksikan warga sipil Ukraina meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan dan keamanan, yang merupakan ujian sejati bagi kemanusiaan kami," kata El-Tayyeb dalam sebuah pernyataan di Facebook dan Twitter, dilansir dari laman Middle East Monitor pada Selasa (8/3)
"Saya menyerukan kepada masyarakat internasional untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Ukraina dan mengerahkan upaya lebih lanjut untuk mengakhiri perang," lanjutnya.
Sementara beberapa pengguna media sosial menyambut baik postingan tersebut. Sedangkan yang lain mengkritiknya karena tidak mengutuk penganiayaan terhadap Muslim yang rentan di seluruh dunia.
“Bagaimana dengan Uyghur, Rohingya, dan Muslim India? Atau apakah mereka datang kepada kita dari bulan, dan kita tidak berhubungan dengan mereka dengan persaudaraan agama? Bukankah lebih baik kita melawan orang-orang Hindu yang ketakutan? Wanita Muslim sebelum kita melihat masalah wanita Kristen Ukraina?" kata salah satu pengguna media sosial.
Kemudian yang lain mengingatkan Syekh tentang kebijakan rasis Eropa terhadap orang Arab dan Afrika di perbatasan Polandia, serta dukungan untuk Israel terhadap rakyat Palestina.