Jumat 04 Mar 2022 20:14 WIB

Warga Korsel Protes Kehadiran Masjid Hingga Imigran, Ada Apa?

Banyak orang Korea menjelaskan sikap mereka terhadap orang asing.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Penumpang menunggu kedatangan kereta bawah tanah di sebuahbstasiunbdi Seoul, Korea Selatan.
Foto:

Harga rumah yang tidak terkendali, kurangnya mobilitas sosial dan kesenjangan pendapatan yang melebar telah berkontribusi pada ketegangan tersebut. Dalam sebuah posting Facebook baru-baru ini, Yoon Suk-yeol, seorang kandidat konservatif terkemuka dalam pemilihan Presiden Korea pada 9 Maret nanti, bersumpah untuk menghentikan imigran mendapatkan “tumpangan gratis” dengan perawatan kesehatan nasional. 

Lee Jae-myung, saingannya yang lebih condong ke kiri, menuduh Tuan Yoon mengipasi “populisme sayap kanan xenofobia.”

Jumlah penduduk asing di Korea Selatan tumbuh menjadi 1,7 juta, atau 3,3 persen dari total populasi, pada 2020, dari 1,4 juta pada 2017. Pemerintah telah memperkirakan bahwa jumlah tersebut akan tumbuh menjadi 2,3 juta pada 2040 nanti. Pertama kali tercatat pada 2021, terdapat peningkatan kebutuhan tenaga kerja asing dan mahasiswa.

“Manusia secara alami bias, tetapi jangan biarkan bias membawa Anda untuk merampas hak asasi manusia orang lain,” kata mahasiswa teknik biomedis dari Nigeria dan salah satu jamaah Muslim di Daegu, Ashraf Akintola.

Akintola mengaku merasa sedih ketika seorang pengunjuk rasa Korea mengikutinya tahun lalu sambil berteriak, “Tinggalkan negara kami!”. Padahal di Nigeria, ungkapnya, K-pop sangat populer sehingga teman-temannya belajar bahasa Korea.

Mahasiswa Muslim telah berdoa di sebuah rumah biasa di Daehyeon-dong selama tujuh tahun. Pada akhir 2020, mereka merobohkan rumah dan mulai membangun masjid, menggunakan bangunan di sebelahnya sebagai rumah ibadah sementara selama konstruksi. Saat itulah penduduk dan aktivis Korea bergabung untuk menjadikan lingkungan itu sebagai pusat kampanye anti-imigran.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement