Kamis 03 Mar 2022 00:07 WIB

Kekerasan Muslim di India, 'Kami Diperlakukan Seperti Kambing Qurban'

Muslim menyebut di bawah pemerintahan nasionalis Hindu BJP, mereka warga kelas dua.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Seekor kucing liar duduk bersama umat Muslim menunggu untuk berbuka puasa pada hari pertama bulan suci Ramadhan di Masjid Jama, di New Delhi, India, Rabu, 14 April 2021. Kekerasan Muslim di India, Kami Diperlakukan Seperti Kambing Qurban
Foto:

"Kami diperlakukan seperti kambing qurban, kami diberi makan dan digemukkan dan kemudian disembelih untuk pesta. Politikus menyiapkan sentimen anti-Muslim untuk mempolarisasi orang-orang dan memenangkan suara. Setelah pemilihan selesai, semua orang pulang," katanya.

Menurut data resmi, Muslim adalah kelompok agama termiskin di India dan hampir 46 persen dari mereka bekerja di sektor informal sebagai tukang listrik, tukang ledeng, penjual, dan pekerja harian. Hal itu tidak ada bedanya di UP.

Sementara pandemi ditambah dengan kebijakan pemerintah, kata Khan, hanya memperburuk situasi mereka (Muslim). Pemerintah Adityanath telah menutup sekitar 150 rumah jagal (penyembelihan hewan) dalam empat setengah tahun terakhir dengan alasan mereka beroperasi secara ilegal. Rumah jagal secara tradisional dijalankan oleh Muslim, terutama untuk berqurban. Rumah jagal yang buka terpaksa tutup selama berhari-hari selama festival Hindu di banyak distrik.

Seorang pemilik restoran di Mathura, Zakir Hussain, mengatakan hal itu telah memukul keras tukang daging dan memaksa banyak konsumen mengubah pola makan mereka. Selama delapan tahun terakhir, Hussain dan saudara-saudaranya telah menjalankan Restoran Majeed, yang terkenal dengan briyani ayam dan menyajikan 500 porsi makanan sehari.

Namun pada September 2021, Adityanath memerintahkan larangan menyajikan daging dalam radius 10 Km persegi (sekitar 4 mil persegi) di sekitar kuil Krishna. Kuil ini berbatasan dengan masjid dan area rumah bagi banyak keluarga Muslim. Dalam semalam, hidangan khas menghilang dari menu Majeed, seperti yang biasa dipesan sebagian besar pelanggan.

"Puluhan restoran dan sekitar 100 toko yang menjual daging dan telur tutup dan ribuan orang kehilangan mata pencaharian," kata Hussain.

Saudaranya, Shakir, mengatakan hal demikian dilakukan untuk membuat mereka sebagai Muslim keluar dari bisnis. Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir, beberapa restoran non-vegetarian yang dijalankan umat Hindu muncul di luar zona terlarang.

photo
Sadhus melompat dari dinding, menjelang upacara peletakan batu pertama sebuah kuil yang didedikasikan untuk dewa Hindu Ram di Ayodhya, di negara bagian Uttar Pradesh, India, Selasa, 4 Agustus 2020. Upacara peletakan batu pertama hari Rabu mengikuti keputusan Mahkamah Agung India yang terakhir. November mendukung pembangunan kuil Hindu di situs yang disengketakan di negara bagian Uttar Pradesh. Orang Hindu percaya bahwa dewa mereka, Ram, lahir di lokasi itu dan mengklaim bahwa Kaisar Muslim Babur membangun sebuah masjid di atas sebuah kuil di sana. Masjid Babri abad ke-16 dihancurkan oleh kelompok Hindu garis keras pada bulan Desember 1992, memicu kekerasan besar-besaran Hindu-Muslim yang menewaskan sekitar 2.000 orang. - (AP/Rajesh Kumar Singh)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement