Setiap warung makan di dekat kuil tersebut dinamai sesuai nama dewa tersebut, kecuali milik Abid yang sekarang disebut American Dosa Corner. Setelah video penyerangan ini menjadi viral, Abid mengajukan pengaduan polisi dan salah satu pengacau ditangkap. Tetapi enam bulan kemudian, seorang jurnalis lokal mengatakan Abid mencoba mengecilkan insiden itu karena dia tidak ingin ada masalah lain.
Di saat negara bagian ini menggelar pemilihan suara untuk memilih pemerintahan baru, anggota komunitas Muslim mengatakan kepada BBC di bawah pemerintahan nasionalis Hindu BJP, mereka telah menjadi warga kelas dua. Pensiunan profesor teologi di Universitas Muslim Aligarh, Mufti Zahid Ali Khan, mengatakan Menteri Utama Adityanath berperilaku seperti politikus BJP, bukan pejabat pemerintah.
"Sejak dia berkuasa, umat Islam hidup dalam ketakutan. Setiap kali anak-anak kami pergi, para wanita kami berdoa agar mereka kembali dengan selamat," kata Ali Khan.
Sementara itu, pemerintah membantah pandangan Muslim tersebut. Legislator dan wakil presiden BJP di negara bagian UP, Vijay Pathak, mengatakan tidak benar Muslim di UP merasa terpinggirkan.
"Pemerintah tidak mendiskriminasi berdasarkan kasta atau agama. Muslim akan memilih kami dalam jumlah yang lebih besar dalam pemilihan ini," katanya.
Para kritikus menunjuk pada pernyataan anti-minoritas baru-baru ini yang dibuat oleh Yogi dan beberapa pemimpin partainya. Seorang anggota parlemen BJP mengatakan jika terpilih kembali, dia akan memastikan umat Islam berhenti memakai kopiah dan mulai memakai pasta vermillion yang digunakan umat Hindu. Sementara bulan lalu, para pemimpin agama Hindu menyerukan serangan terhadap masjid dan imam Islam.
Mantan legislator dari partai oposisi Samajwadi di Aligarh, Zamirullah Khan, mengatakan mereka bekerja dengan umat Hindu, berdagang dengan mereka, menghadiri penikahan di keluarga masing-masing. Namun demikian, politik kebencian telah meningkat dan itu menjadi fokus yang lebih tajam setiap kali pemilihan sudah dekat.