Kamis 03 Mar 2022 00:07 WIB

Kekerasan Muslim di India, 'Kami Diperlakukan Seperti Kambing Qurban'

Muslim menyebut di bawah pemerintahan nasionalis Hindu BJP, mereka warga kelas dua.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Seekor kucing liar duduk bersama umat Muslim menunggu untuk berbuka puasa pada hari pertama bulan suci Ramadhan di Masjid Jama, di New Delhi, India, Rabu, 14 April 2021. Kekerasan Muslim di India, Kami Diperlakukan Seperti Kambing Qurban
Foto:

Setiap warung makan di dekat kuil tersebut dinamai sesuai nama dewa tersebut, kecuali milik Abid yang sekarang disebut American Dosa Corner. Setelah video penyerangan ini menjadi viral, Abid mengajukan pengaduan polisi dan salah satu pengacau ditangkap. Tetapi enam bulan kemudian, seorang jurnalis lokal mengatakan Abid mencoba mengecilkan insiden itu karena dia tidak ingin ada masalah lain.

Di saat negara bagian ini menggelar pemilihan suara untuk memilih pemerintahan baru, anggota komunitas Muslim mengatakan kepada BBC di bawah pemerintahan nasionalis Hindu BJP, mereka telah menjadi warga kelas dua. Pensiunan profesor teologi di Universitas Muslim Aligarh, Mufti Zahid Ali Khan, mengatakan Menteri Utama Adityanath berperilaku seperti politikus BJP, bukan pejabat pemerintah.

"Sejak dia berkuasa, umat Islam hidup dalam ketakutan. Setiap kali anak-anak kami pergi, para wanita kami berdoa agar mereka kembali dengan selamat," kata Ali Khan.

Sementara itu, pemerintah membantah pandangan Muslim tersebut. Legislator dan wakil presiden BJP di negara bagian UP, Vijay Pathak, mengatakan tidak benar Muslim di UP merasa terpinggirkan.

"Pemerintah tidak mendiskriminasi berdasarkan kasta atau agama. Muslim akan memilih kami dalam jumlah yang lebih besar dalam pemilihan ini," katanya.

Para kritikus menunjuk pada pernyataan anti-minoritas baru-baru ini yang dibuat oleh Yogi dan beberapa pemimpin partainya. Seorang anggota parlemen BJP mengatakan jika terpilih kembali, dia akan memastikan umat Islam berhenti memakai kopiah dan mulai memakai pasta vermillion yang digunakan umat Hindu. Sementara bulan lalu, para pemimpin agama Hindu menyerukan serangan terhadap masjid dan imam Islam.

Mantan legislator dari partai oposisi Samajwadi di Aligarh, Zamirullah Khan, mengatakan  mereka bekerja dengan umat Hindu, berdagang dengan mereka, menghadiri penikahan di keluarga masing-masing. Namun demikian, politik kebencian telah meningkat dan itu menjadi fokus yang lebih tajam setiap kali pemilihan sudah dekat.

photo
Aktivis Muslim berjalan selama unjuk rasa menentang RUU Petani di Kolkata, India Timur, 11 Desember 2020. Para petani di seluruh India menuntut pengembalian tiga RUU Agri dari Pemerintah Pusat dan RUU Listrik 2020, yang menyatakan bahwa ini bertentangan dengan kepentingan dari para petani. Ribuan petani berkumpul dan mencoba melintasi titik-titik perbatasan New Delhi yang tertutup rapat untuk mengadakan protes terhadap undang-undang pertanian baru Pemerintah. Para petani telah dihentikan oleh polisi di berbagai titik di luar perbatasan Delhi yang terhubung dengan negara bagian tetangga Haryana dan Uttar Pradesh - ( EPA-EFE/PIYAL ADHIKARY)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement