REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Sidang Legislatif (LegCo) Brunei Darussalam ke-18 memasuki hari kelima, Selasa (1/3) kemarin. Salah satu hal yang dibahas dalam rapat adalah pengelolaan pemakaman Muslim yang lebih baik.
Hadir di lokasi, Menteri Agama Yang Berhormat Pehin Udana Khatib Dato Paduka Seri Setia Ustaz Haji Awang Badaruddin bin Pengarah Dato Paduka Haji Awang Othman menanggapi pertanyaan seputar beberapa hal. Di antaranya, terkait koordinasi pemakaman Muslim memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi (TI), peningkatan kuota haji, wakaf, digitalisasi buku ajar agama, sastra Islam dan ajaran sesat.
Anggota LegCo, Yang Berhormat Iswandy bin Ahmad, menyarankan agar dilakukan perbaikan pada pengelolaan pemakaman Muslim. Ini termasuk memberikan informasi tentang pemakaman Muslim, yang dapat diakses melalui sistem TI, serta bidang manajemen dan koordinasi.
"Masalah ini memiliki unit tata kelola sendiri, yang bertugas mengelola dan mengoordinasikan pemakaman Muslim. Sistemnya perlu ditingkatkan. Untuk pekerjaan konservasi di pemakaman Muslim akan ditinjau lebih lanjut," kata Menteri Agama, dikutip di Borneo Bulletin, Rabu (2/3/2022).
Untuk memastikan pengelolaan pemakaman Muslim berjalan dengan baik, Yang Berhormat Iswandy menyarankan masyarakat diundang untuk memberikan sumbangan wakaf berupa lampu surya dan barang-barang lainnya. Hal tersebut dinilai dapat membantu mempercantik lingkungan dan meningkatkan kebersihan di kuburan.
Menteri Agama menyambut baik usulan tersebut. Ia juga berharap masyarakat bisa bersama-sama membantu hal tersebut, khususnya terkait dengan upaya konservasi. Ia menyebut semangat gotong royong sangat dibutuhkan dalam isu-isu konservasi. Selain itu, ia juga menambahkan tanggung jawab tidak boleh sepenuhnya berada di pundak pemerintah.
Sementara itu, Anggota LegCo Yang Berhormat Haji Mohimin bin Haji Johari Jahari menyarankan agar diadakan diskusi antara Pemerintah Brunei Darussalam dan Arab Saudi untuk meningkatkan kuota haji menjadi 2.000 jamaah.
Yang Berhormat Pehin Udana Khatib Dato Paduka Seri Setia Ustaz Haji Awang Badaruddin mencontohkan, sebelumnya Brunei Darussalam telah dialokasikan kuota hanya 400 jamaah haji. Namun, setelah negosiasi, Pemerintah Arab Saudi memberikan pertimbangan dan telah mengalokasikan kuota haji 1.000 selama empat tahun terakhir.
"Kesultanan berharap kuota haji ditingkatkan, dengan saat ini tercatat sedikitnya 20.000 pendaftar haji. Seleksi akan dilakukan berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam peraturan haji," ujar Menteri Agama menjawab seputar hal tersebut.
Sementara itu, anggota LegCo dengan suara bulat meloloskan anggaran sebesar BND 280.936.340 atau senilai Rp 2,9 triliun dan pengeluaran pembangunan sebesar BND 19.030.000 (Rp 201 miliar) yang dialokasikan untuk tahun fiskal 2022/2023 Kementerian Agama.