REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Larangan jilbab di sekolah-sekolah di negara bagian Karnataka, India selatan bersama dengan eskalasi serangan bermotif agama terhadap Muslim di negara itu, telah mendorong solidaritas yang meluas di Timur Tengah dan sekitarnya.
Dari supermodel Belanda-Palestina Bella Hadid hingga peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai, tokoh masyarakat dan pengguna media sosial di seluruh dunia telah berbicara menentang diskriminasi terhadap wanita Muslim, karena pilihan mereka tentang cara berpakaian.
Video yang beredar secara online menunjukkan adegan dari siswa Muslim yang ditolak masuk ke gedung sekolah dan wanita Muslim dicemooh di luar lembaga pendidikan. Pria dan wanita muda Hindu terlihat mengacungkan selendang safron untuk melambangkan penolakan mereka terhadap jilbab.
Sebuah rekaman dibagikan secara luas tentang bank India yang menolak mengizinkan salah satu pelanggannya yang bercadar untuk menarik uang dari rekeningnya.
Dilansir dari Middle East Eye, pada Jumat (25/2/2022)), 200 juta komunitas minoritas Muslim di India sekarang khawatir bahwa larangan hijab melanggar kebebasan beragama mereka. Peristiwa di Karnataka telah memicu pertikaian besar, yang telah bergema ke dunia Arab, memicu protes dan aktivis media sosial menentang larangan tersebut.