REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah Jalur Gaza, Palestina menjadi saksi bisu salah satu serangan paling brutal dalam sejarah modern. Menurut laporan, Israel telah menjatuhkan setidaknya 140 ribu ton bom di wilayah Gaza, sebuah angka yang mengejutkan karena setara dengan delapan kali daya ledak bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia Ke-2 (PD II).
"Sampai saat ini sudah 140 ribu ton bom dan sejenisnya yang ditumpahkan Israel ke wilayah kecil seperti Gaza, artinya kurang lebih per orang (di Gaza) itu menerima 66 kilogram bom untuk menghancurkan kehidupan mereka," kata President of Palestinian National Initiative, Dr. Mustafa Al-Bargouti kepada Republika saat Konferensi Pers Situasi Terkini Palestina di Jakarta, Selasa (2/9/2025).
Mustafa mengatakan bahwa kekuatan bom yang sangat menghancurkan itu sama dengan jumlah delapan kali bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) dalam Perang Dunia Ke-2 yang menghancurkan Kota Nagasaki dan Hiroshima di Jepang.
Mustafa juga mengungkapan, sampai saat ini statistik menyatakan bahwa lebih dari 300.000 rakyat Palestina terluka. Sebanyak lebih dari 61.000 orang Palestina syahid, dan 20.000 anak-anak dibantai Israel, mereka menjadi korban kekejian dan kekejaman Israel.
Ia menambahkan, sekitar 160.000 rakyat Palestina mengalami luka berat. Setiap 12 detik ada anak-anak Palestina menjadi korban keganasan Israel, dan sisanya sangat potensial menjadi korban. Bayangkan situasi mengerikan ini jika terjadi di negara misalnya Indonesia.
"Rakyat yang masih ada dan mengungsi sangat potensial menghadapi kematian, karena rakyat yang terluka tidak mendapat pengobatan yang memadai, rumah sakit dan layanan kesehatan medis yang ada di Gaza sudah dilumpuhkan (oleh Israel)," ujar Mustafa.
Mustafa juga mengatakan bahwa warga Gaza tidak hanya menghadapi serangan brutal dan keji dari zionis Israel. Tapi juga menghadapi tiga jenis kejahatan perang yang dilakukan Israel, bahkan dunia internasional sudah mengkonfirmasi tiga kejahatan yang dilakukan Israel.
"Kejahatan yang pertama adalah kejahatan genosida, kejahatan yang kedua adalah kejahatan hukuman kolektif kepada rakyat yang tidak bersalah terutama dalam upaya Israel membuat lapar rakyat Gaza, dan kejahatan yang ketiga adalah Israel melakukan pembersihan etnis Palestina," kata Mustafa.
Ia menambahkan, sampai saat ini, Iarael sudah menghancurkan lebih dari 38.000 desa atau distrik di seluruh wilayah Palestina.