Kamis 24 Feb 2022 19:36 WIB

Polemik Kritik Terhadap Israel dan Anti-Semitisme di Jerman  

Kritik terhadap pendudukan Israel dianggap anti-Semit

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera Israel. Kritik terhadap pendudukan Israel dianggap anti-Semit
Foto:

Dengan demikian, kata Waldman, isu yang menentukan tetap menjadi tujuan politik dan konteks keseluruhan di mana kritik tersebut dibuat. Namun demikian, pertanyaan yang sama harus diajukan ketika tuduhan anti-Semitisme dilontarkan kepada mereka yang mengkritik Israel. 

Waldman menyoroti hal yang kerap diulang, yaitu ketika seseorang mengkritik kebijakan Israel atau sebuah lembaga yang menjadi tuan rumah diskusi kritis tentang situasi di wilayah pendudukan, dan ketika itu juga tuduhan motif anti-Semit langsung dibuat.

Dia mengatakan, kritik yang tak tertahankan dan sangat sepihak terhadap Israel dan kebijakannya memang terdengar terlalu sering.

Tetapi ketika kritik memiliki dasar yang kuat, konfrontasinya dengan 3D atau metode serupa menunjukkan bahwa mereka yang ingin membantah kritik tidak memiliki argumen yang kuat untuk melakukannya. 

Waldman mengatakan penggunaan tuduhan anti-Semitisme secara inflasioner begitu berbahaya. Tuduhan demikian, menurutnya, mengirimkan pesan bahwa orang harus menghindari topik khusus untuk Israel, atau lebih baik menjauh dari Israel secara umum. 

Sementara itu, politisi seperti Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dan pemerintah konservatif nasional yang berkuasa di Polandia dirangkul oleh pemerintah Israel dan dibebaskan dari tuduhan anti-Semitisme hanya karena mereka menampilkan diri sebagai teman Israel. 

Bahkan, kata dia, tampaknya ejekan terhadap sejarah Yahudi Eropa bukanlah harga yang terlalu mahal untuk dibayar atas dukungan politik populis terburuk di Eropa. 

Di sisi lain, kritik yang diformulasikan dengan sangat hati-hati terhadap Israel langsung dicap sebagai anti-Semit ketika disuarakan oleh warga Muslim, terutama di Jerman.

Waldman menyebut tuduhan itu berfungsi sebagai sarana untuk menyangsikan kemampuan umat Islam untuk berintegrasi ke dalam masyarakat Eropa, yang saat ini merupakan tuduhan terburuk dalam konteks Jerman. 

Baca juga: Kisah Puji dan Agus, Suami Istri yang Bersama-sama Masuk Islam

 

Akibatnya, partai populis sayap kanan Alternative for Germany menggunakan tuduhan anti-Semitisme sebagai pembenaran atas kebijakan rasis dan anti-Muslimnya sendiri.

 

Karena itu, Waldman menyebut benar apa yang dikatakan oleh Duta Besar Issacharoff, yakni sulit untuk mendefinisikan perbedaan antara kritik yang dibenarkan dan agitasi anti-Semit. Namun demikian, Waldman menekankan agar tidak kehilangan keberanian untuk membuat pembedaan semacam itu.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement