REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin menilai Masjid Istiqlal berperan penting dalam upaya peningkatan literasi keagamaan masyarakat.
Pada peringatan ulang tahun ke-44 Masjid Istiqlal di Jakarta, Selasa (22/2/2022), ia berharap masjid terbesar di Asia Tenggara itu terus menyebarluaskan ajaran Islam yang wasathiyah, yang mengarahkan umat untuk bersikap adil, seimbang, maslahat, dan proporsional.
Dia mengemukakan kemajuan pesat teknologi informasi menghadirkan tantangan baru dalam upaya menyebarkan ajaran agama kepada masyarakat yang multikultural. "Tantangan multikultur dapat kita hadapi secara berkualitas dengan mengarusutamakan pandangan Islam yang wasathiyah. Dan sekali lagi Istiqlal diharapkan bisa mengupayakan peran yang instrumental untuk menjalankan tugas yang mulia ini," kata dia.
Ia mengusulkan pengelola Masjid Istiqlal melaksanakan program-program yang merefleksikan keberagamaan dan ajaran wasathiyah serta program penguatan kapasitas takmir masjid. "Sebagai masjid negara, Istiqlal bisa berkontribusi, mengambil bagian meningkatkan literasi keagamaan para takmir. Istiqlal harus memiliki program yang menjangkau masjid-masjid di Indonesia, sehingga kondisi dan tingkat literasi seluruh masjid setara," kata dia.
Kamaruddin juga mengemukakan Istiqlal merupakan representasi dari keberagaman dalam Islam di Indonesia. "Saya kira Istiqlal sangat pantas untuk merepresentasikan atau mewakili Indonesia untuk mengartikulasikan keberagamaan di Indonesia. Artikulasi Islam yang sangat patut jadi model keberagamaan keislaman dunia," katanya.