REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Majelis Ulama Indonesia (HLNKI-MUI) menyelenggarakan forum dialog ulama internasional, guna membahas Konsep dan Implementasi Moderasi beragama yang tepat dalam konteks Indonesia dan Global di abad 21.
Forum dialog internasional yang pertama digelar pada Selasa,( 22/2/2022) dengan menghadirkan 10 orang ulama dari Ukrania dan 40 ulama, cendekiawan, dan tokoh agama Indonesia. Acara tersebut dibuka oleh KH. Marsudi Syuhud selaku wakil ketua umum MUI.
"Kami mendukung penuh forum ini sebagai upaya untuk meningkatkan reputasi MUI yang merupakan organisasi ulama di negara muslim terbesar di dunia, sebagai organisasi berkelas dunia yang aktif untuk berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia," ujar Kyai Marsudi dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (23/2/2022).
Di samping itu, terkait dengan implementasi moderasi beliau menggarisbawahi realitas kehidupan beragama di Indonesia yang toleran dan terbuka terhadap keragamaan merupakan salah satu contoh implementasi moderasi beragama.
Narasumber yang hadir diantaranya ulama Ukrania, Syekh Muhammad Mamutov Imam umat islam kota Zaporizhya dan wakil mufti, Sheikh Arifov Seyran presiden Kongres umat islam Ukrania dan anggota dewan fatwa dan penelitian Ukrania, dan Sheikh Haidar alhaj Imam Pusat Kebudayaan Islam Kiev dan anggota Fatwa dan Penelitian Ukrania, dan lain-lain.
Mereka bersama dengan beberapa tokoh MUI seperti Sudarnoto abdul hakim, Khalilurahman, Ustaz Oke Setiadi, Ustaz Ghazali Moenawar, Ali Hasan bahr, Andy Hadiyanto, ustazah Amirah Nahrawi, Dubes yuli Mumpuni, dubes Bunyan Saptomo, Dubes Safira Machrusah, dan lain-lain.