Selasa 22 Feb 2022 23:05 WIB

Mendesaknya Akselerasi Industri Halal Indonesia

Perkembangan industri halal di Indonesia semakin tumbuh

Ilustrasi Sertifikasi Halal.
Foto:

Lembaga Pendidikan Ikut Berikan Kontribusi pada Industri Halal

Universitas Indonesia menangkap kebutuhan industry halal tersebut dengan membentuk Unit Kerja Khusus (UKK) Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia bernama UI Halal Center. Peresmiannya langsung dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin pada 11 November 2011 di Kampus Salemba, Jakarta Pusat.

UI Halal Center merupakan pusat penelitian produk halal sebagai sarana penyedia layanan uji produk, konsultasi advokasi produk dan jasa halal, hingga pelatihan program-program pemberdayaan konsumen. UI Halal Center merupakan sebuah usaha UI dalam membantu pemerintah melaksanakan Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal untuk menjamin ketersediaan produk halal dan bahan produk yang dinyatakan halal.

Pemberlakuan Undang-Undang tersebut mendorong para pelaku usaha untuk mengajukan Sertifikat Halal produk yang dihasilkannya. Oleh karena itu, lembaga pemerintah dan non-pemerintah termasuk kampus diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam jaminan produk halal di Indonesia.

Ada empat fokus program UI Halal Center adalah Halal Research dan Halal Testing. Program ini fokus pada riset yang berkaitan dengan kehalalan produk-produk meliputi makanan, minuman, obat-obatan (farmasi), kosmetik, tekstil (fashion), jasa (tourism), dan sebagainya. Selain itu, Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) adalah lembaga yang melakukan kegiatan pemeriksaan dan/atau pengujian terhadap kehalalan produk.

Auditor Halal adalah orang yang memiliki kemampuan melakukan pemeriksaan kehalalan Produk. Kemudian, Pusat Inkubasi Bisnis Syariah / Produk Halal Merupakan program pendampingan, pelatihan dan akselerator para pengusaha UKM/IKM agar produk yang dihasilkan sesuai standar halal, BPOM, retail dan ekspor serta meningkatkan kualitas SDM dan produk agar berdaya saing global. Program lainnya adalah Halal Training fokus untuk melakukan pelatihan, workshop dan edukasi peningkatan kompetensi SDM dalam membangun industri halal.

Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro mengatakan UI Halal Center siap berkontribusi nyata. Menurutnya, salah satu tujuan pendirian UI Halal Center adalah untuk menjawab tantangan Industri Halal dan minat masyarakat dunia dalam mengonsumsi produk halal yang terus meningkat. Ia mengharapkan fasilitas ini dapat dinikmati manfaatnya tidak hanya bagi warga UI, namun juga bagi masyarakat umum.

“Dengan dibukanya UI Halal Center ini Universitas Indonesia dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam mewujudkan program pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen halal di dunia,” ujarnya kala itu.

Ketua UI Halal Center, Muhammad Luthfi Zuhdi, mengungkapkan UI Halal Center telah berdiri sejak tahun 2017. Berbagai fakultas di UI sudah meneliti industri halal. Ada juga pilihan peminatan industri halal di program studi kajian Timur Tengah dan Islam SKSG UI.

"Ke depan, kami berharap bisa membuka prodi ataupun fakultas yang secara khusus membidangi industri halal," ungkapnya.

Tak hanya universitas yang ikut dalam akselerasi industry halal tetapi juga pondok pesantren yang menyatakan kesiapan mengambil peran dalam mewujudkan Ekosistem Global Halal Hub, sebagai gerakan nasional sinergitas menuju Indonesia Pusat Produsen Halal Dunia 2024.

“Pesantren siap jajaki ekspor produk makanan halal,” ujar Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghafur pada 29 Januari 2022.

Pesantren disebut sebagai lembaga yang sangat potensial dalam berpartisipasi memasarkan produknya di pasar global. Menurutnya, saat ini banyak pesantren yang memiliki produk makanan dengan kualitas kompetitif.

“Saya pikir, pesantren ini sangat potensial jika dilibatkan untuk memasarkan produk halalnya di pasar internasional. Saya sangat yakin produk pesantren sangat berkualitas dan tentunya produknya variatif,” katanya.

Ia menambahkan, keragaman produk pesantren ini terstimulasi oleh berbagai program yang dikelola pemerintah, pusat maupun daerah. Kementerian Agama telah menjadikan Kemandirian Pesantren sebagai salah satu program prioritas. Gayung bersambut, di berbagai daerah terdapat program One Pesantren One Product.

Waryono menyebut, dalam mengembangkan peluang ini pesantren hanya butuh sinergi antara lain dalam peningkatan kapasitas SDM-Kompetensi E-commerce, peningkatan kualitas produk dan kemasan, marketplace global, dan Offline Networking.

Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin meyakini produk halal akan semakin diminati oleh masyarakat. Produk halal telah berkembang menjadi bagian dari gaya hidup dan menjadi tren kompetisi perdagangan global. Wapres mengatakan pasar industri halal dunia akan terus berkembang. Selain karena meningkatnya jumlah penduduk muslim dunia, ekonomi negara-negara muslim, kepatuhan umat muslim seiring dengan pengarusutamaan gaya hidup halal, faktor-faktor lain juga berperan yakni konektivitas, kesehatan, dan perkembangan merek global.

"Kita perlu terus meningkatkan kinerja industri halal, terutama untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia," kata Wapres saat hadir dalam acara Penganugerahan Indonesia Halal Industry Award Tahun 2021.

Wapres juga berkali-kali mengingatkan peningkatan pasar konsumen produk halal secara global ini semakin membuat persaingan produsen produk halal tidak dapat dihindarkan. Ia mengharapkan Indonesia, terutama UMKM-nya bisa berhasil menebus pasar global dan semakin digemari oleh masyarakat internasional. Apalagi saat ini produk halal tidak hanya diproduksi oleh negara-negara muslim, tetapi juga banyak diproduksi oleh negara-negara non-muslim seperti Thailand, Australia, AS, Brazil, China, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement