REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mufti Agung Mesir, Syekh Dr Syawqi Allam menyampaikan penjelasan soal keutamaan malam Isra Miraj. Dia memaparkan, para ulama berbeda pendapat mengenai waktu yang tepat perjalanan Isra Miraj.
Meski begitu, umat Muslim memperingati Isra Miraj pada 27 Rajab, karena waktu tersebut adalah yang ketepatannya paling mendekati. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh ulama al-Zarqani bahwa Isra Miraj terjadi pada malam 27 Rajab sehingga generasi salaf biasa merayakan malam tersebut dengan menghidupkannya dengan berbagai amal sholeh.
Mengutip pendapat ulama Ibn al-Hajj al-Maliki, malam 27 Rajab memang dimuliakan oleh generasi salaf sebagai bentuk untuk menghormati Nabi Muhammad SAW dengan meningkatkan amal sholeh. Di antaranya dengan memperlama sholatnya dan memanjatkan doa kepada Allah SWT sebagaimana tuntunan Nabi SAW.
"Juga telah diketahui bahwa malam ke-27 Rajab adalah malam Miraj Nabi SAW dan di bulan Rajab inilah banyak orang yang berdatangan ke Dua Masjid Suci. Mereka datang pada bulan Rajab untuk mengunjungi makam Nabi di Madinah, dan mereka berkumpul di malam itu," tutur dia seperti dilansir Elbalad, Rabu (16/2/2022).
Karena itu, Syekh Allam mengatakan, dianjurkan bagi setiap Muslim untuk menghidupkan kembali malam ke-27 bulan Rajab dan malam-malam lain yang disebut sebagai malam Miraj-nya Nabi Muhammad SAW. Untuk menghidupkan malam tersebut, setiap Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.
"Sebab pada malam itulah, sholat lima waktu diperintahkan dan Allah SWT menjadikannya dengan 50 (waktu) sebagai pahala. Dan di malam itu pulalah, terdapat karunia Allah SWT kepada Nabi kita berupa fadhilah dan rahmat," terangnya.