Pergerakan tersebut tidak terlepas dari sikap Perdana Menteri nasionalis Hindu Narendra Modi dan para pemimpin lain di India yang diam. Dalam laporan New York Times, disebutkan bahwa ujaran kebencian memicu ketegangan komunal di India di mana pemicu kecil telah menghasut tragedi kematian massal. Ini menunjukkan, agenda biksu Hindu sudah beresonansi dengan kelompok-kelompok yang main hakim sendiri dan semakin berani.
"Penjaga telah memukuli orang yang dituduh tidak menghormati sapi, menyeret pasangan keluar dari kereta api, kafe, dan rumah karena dicurigai bahwa wanita Hindu mungkin dirayu oleh pria Muslim. Dan menerobos masuk ke pertemuan keagamaan di mana mereka mencurigai orang-orang akan pindah agama," demikian laporan koresponden New York Times, Mujib Mashal, Suhasini Raj dan Hari Kumar.
Gregory Stanton, pendiri Genocide Watch, sebuah kelompok nirlaba, yang mengangkat peringatan serupa menjelang pembantaian di Rwanda pada 1990-an, mengatakan pada pengarahan kongres AS bahwa proses yang menjelekkan dan diskriminatif yang mengarah pada genosida telah berjalan dengan mulus di India.