REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah menyuarakan keprihatinan yang serius atas serangan lanjutan terhadap Muslim di India. OKI menyerukan dunia internasional, termasuk PBB, untuk mengambil langkah-langkah menghentikan kejahatan dan kebencian terhadap komunitas minoritas.
Hal itu disampaikan OKI dalam pernyataan resminya, terkait langkah genosida Muslim oleh para pendukung 'Hindutva' di Haridwar di negara bagian Uttarakhand di mana terjadi pelecehan terhadap wanita Muslim. Juga pelarangan kepada pelajar perempuan Muslim dalam mengenakan jilbab di Karnataka.
"Serangan terus-menerus yang menargetkan Muslim dan tempat ibadah mereka, tren undang-undang anti-Muslim baru-baru ini di berbagai negara bagian India dan meningkatnya insiden kekerasan terhadap Muslim dengan dalih tipis oleh kelompok 'Hindutva' dengan impunitas, merupakan indikasi tren berkembangnya Islamofobia," kata OKI dalam pernyataannya.
Untuk itu, Sekretariat Jenderal OKI meminta masyarakat internasional, khususnya mekanisme PBB dan Prosedur Khusus Dewan Hak Asasi Manusia, untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan. OKI juga mendesak India untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kesejahteraan komunitas Muslim sambil melindungi cara hidup anggotanya.
Selain itu juga perlu membawa para penghasut dan pelaku tindakan kekerasan dan kejahatan kebencian terhadap Muslim India ke pengadilan. Seruan di seluruh India untuk kekerasan anti-Muslim, bahkan genosida, mulai bergerak dari pinggiran ke arus utama.