Selasa 15 Feb 2022 10:52 WIB

5 Hikmah dari Tanda-Tanda Kekuasaan Allah SWT di Muka Bumi dan Alasannya

Allah SWT menunjukkan tanda kekuasannya dari sejumlah penciptaan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi hujan petir bagian dari tanda kekuasaan Allah SWT. Allah SWT menunjukkan tanda kekuasannya dari sejumlah penciptaan
Foto:

Kelima, Allah SWT menutupkan malam kepada siang sehingga suasana alam yang terang berubah menjadi gelap gulita seperti menutup sesuatu dengan kain hitam. 

Demikian pula Allah SWT menyinarkan siang kepada malam sehingga kegelapan hilang dan alam kelihatan terang benderang. Semuanya itu dijadikan Allah SWT untuk menyempurnakan kemanfaatan bagi manusia dengan memberikan kesempatan istirahat dan tidur di malam hari, dan bekerja mencari nafkah pada siang hari sesuai dengan firman Allah SWT. 

أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

"Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Kami telah menjadikan malam agar mereka beristirahat padanya dan (menjadikan) siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman." (QS An Naml 86) 

Setelah Allah SWT menerangkan dalil-dalil kekuasaan-Nya yang dapat dilihat oleh mata setiap pagi dan petang, tiap-tiap waktu dan keadaan.

Maka Allah SWT menerangkan bahwa tanda-tanda itu tidak diperhatikan kecuali oleh orang-orang yang suka bersyukur dan merenungi tanda-tanda kekuasaan-Nya. Lalu dengan akal pikirannya dapat mencapai kebenaran dan beralih dari memandang sebab kepada yang menyebabkan. 

Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda kebesaran Allah SWT bagi kaum yang mau memikirkan bahwa pencipta alam itu adalah Tuhan yang mempunyai kehendak yang mutlak dan kekuasaan yang meliputi segala sesuatu, yang Kuasa untuk menghidupkan yang telah mati di antara makhluk-Nya, dan mengembalikan mereka dari alam fana. 

Oleh karena itu, tidak boleh beribadah kecuali kepada-Nya, tidak boleh tunduk dan berserah diri kecuali kepada kekuasaan-Nya.

Beribadah tidak boleh ditujukan kepada patung-patung, berhala-berhala, batu-batu, pohon, malaikat, Nabi-nabi, dan lain sebagainya karena benda-benda itu tidak dapat menolak kemudaratan dari dirinya sendiri.

Baca juga: Pidato Guru Besar Hamid Fahmy Zarkasyi: Pandangan Hidup Inspirasi Peradaban Islam

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ ۖ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ۚ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ

“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.”  (QS Al Hajj ayat 73) Nabi Muhammad SAW bersabda: 

 

تفكروا في آلاء الله ، ولا تفكروا في ذات الله "Pikirkanlah olehmu sekalian tentang makhluk Allah dan jangan memikirkan tentang Allah." (Riwayat Abu Nuaim dari Ibnu Abbas)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement