Sabtu 12 Feb 2022 05:58 WIB

Kisah Puji dan Agus, Suami Istri yang Bersama-sama Masuk Islam

Suami istri Puji dan Agus bersama-sama masuk Islam dan ikrar syahadat

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Suami istri Puji dan Agus bersama-sama masuk Islam dan ikrar syahadat
Foto:

Memeluk Islam 

Saat dalam proses mengenal Islam, Puji sudah berumah tangga. Dirinya merupakan istri dari seorang yang, saat itu, beragama non-Islam.Tambahan pula, suaminya itu cenderung tegas dan keras dalam berprinsip. Karena itu, wanita tersebut berupaya mencari-cari celah untuk mewujudkan niatnya, yakni memeluk Islam. 

Atas saran kawannya, Puji menghubungi seorang pengasuh lembaga Mualaf Center Aya Sofia Malang, yakni Ustaz Ipung Atria. Komunikasi dimulai pada Mei 2020. Awalnya, Puji mengira bahwa sang ustadz bertempat tinggal di Blitar. Ternyata, dai itu menetap di Kota Malang. 

Ustadz Ipung memberi arahan agar sebelum bersyahadat Puji meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya. Bahkan, sang suami bisa diajak untuk ke masjid, menjadi saksi prosesi syahadat ini. Proses itu berlangsung satu bulan lamanya. 

Lambat laun, Puji mulai berani terbuka menyatakan keinginannya berislam. Bahkan, ia tetap belajar shalat walaupun saat itu sang suami ada di rumah. Saat itu, terlihat wajahnya masam. “Jika tidak tahan melihat saya belajar sholat, suami pergi dari rumah. Selama satu bulan hal itu terus berlangsung,” katanya. 

Usaha Puji membuahkan hasil. Akhirnya, sang suami bersedia diajak diskusi. Diam-diam, Puji juga berdoa agar hati suaminya dapat lebih me nerima. Sehingga, dirinya dibolehkan bersyahadat. 

Tepat pada 3 Juni 2020, Puji begitu suka cita. Suaminya bersedia mengantarkannya ke Masjid at-Taqwa untuk bersyahadat. Di sana, perempuan itu dibimbing Ustaz Ipung dan pengurus Muhammadiyah Blitar Ustadz Sri Widodo. Mereka disaksikan sejumlah jamaah. 

Setibanya di halaman masjid, suami Puji tak lantas ikut masuk ke dalam tempat ibadah itu. Sementara, waktu zuhur telah tiba. Suara adzan berkumandang dari arah masjid ini. 

Secara tidak sengaja, Ustadz Ipung berpapas an dengan suami Puji. Dai itu lantas menya pa lelaki tersebut. Dari yang semula sekadar berbasa-basi, mubaligh itu terkejut. Sebab, pasangan dari mualaf yang baru saja berikrar syahadat itu ingin masuk Islam juga. 

Mendengar itu, Puji pun terharu. Khawatir adanya paksaan, sebelum memulai prosesi syahadat, Ustadz Ipung bertanya kepada Agus tentang niatnya menjadi Muslim. 

"Saat itu, suami saya beralasan. Pertama, melihat keteguhan saya yang tetap sholat meski suami menentang keras. Kedua, Mas Agus mengaku ingin tetap menjadi imam bagi saya.Menurutnya, hanya dengan menjadi seagama, kami tetap bertahan dalam bahtera rumah tangga,” jelas dia. 

Setelah proses tanya-jawab tersebut, Agus pun berikrar, mengucapkan dua kalimat syahadat. Demikianlah, pada hari yang sama, pasangan suami-istri itu serentak menjadi pemeluk aga ma Islam. Rasa haru membuncah dalam diri Puji. Bahkan, saat menuturkan kisah ini kepada Republika, kedua matanya berkaca- kaca, masih merasa terharu. 

Setelah bersyahadat, tentu kedua anaknya yang lebih dahulu mengetahuinya. Mereka merasa sedih karena kini berbeda agama dengan kedua orang tuanya. Semula kedua anaknya tak terima. Namun, perlahan mereka menghormati keputusan ayah dan ibunya. 

Meski kini kedua anak mereka masih menganut agama non-Islam, suasana di dalam rumah tetap harmonis. Dari materi adab dan akhlak yang dipelajari, Puji menerapkannya untuk anak-anak. 

Anak-anak pun menerima aturan Islam karena memang baik untuk kehidupan mereka.Meski mereka tetap rutin beribadah setiap Minggu, anak pertamanya yang kini berusia 17 tahun saat ini sedang mengoleksi jilbab. 

Dia pun lebih sering keluar rumah dengan pakaian longgar dan kerudung segi empat. Puji berharap kedua anaknya bisa segera mendapatkan hidayah dari Allah SWT. 

Berbeda dengan anak-anaknya. Respons yang kurang menyenangkan ditunjukkan ibunya. Puji merasa, sang ibu kecewa akan pilihan dirinya. 

 

Namun, lambat laun orang tuanya bisa menerima pilihan tersebut. Komunikasi dan silaturahim pun terus terjalin di antara keduanya.      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement