REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arab Saudi menginisiasi pembuatan Ka'bah versi virtual di metaverse. Proyek ini telah diluncurkan pada akhir 2021 oleh Imam Besar Masjidil Haram Syekh Abdurrahman Sudais dan dibentuk oleh Badan Urusan Pameran dan Museum Arab Saudi, bekerja sama dengan Universitas Umm al-Qura.
Metaverse Ka'bah memungkinkan umat Islam melihat secara virtual batu yang dihormati secara agama yaitu Hajar Aswad, atau Batu Hitam, di Makkah. Namun Ka'bah versi metaverse ini menjadi kontroversial di kalangan Muslim di seluruh dunia.
"Inisiatif ini memungkinkan umat Islam untuk melihat Hajar Aswad secara virtual, sebelum ziarah ke Makkah," kata pejabat Saudi dalam sebuah pernyataan saat mengumumkan inisiatif tersebut, seperti dikutip dari TRT World.
Lantas, apa manfaat dari metaverse Ka'bah ini bagi umat Muslim? Lalu bagaimana dengan pelaksanaan ibadah haji, apakah boleh haji lewat metaverse?