Guru Besar Hukum Islam Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Dr Mabruk Atia menjelaskan, secara bahasa, kata 'dhoroba' memiliki tiga arti. Makna-makna ini mengacu pada apa yang disebutkan dalam Alquran.

Pertama, Syekh Atia menjelaskan, 'dhoroba' memang memiliki arti 'memukul', termasuk seorang pria yang memukul istrinya. Ini merujuk pada Surat An-Nisa ayat 34.

Kedua, mantan Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Al-Azhar Kairo Mesir itu menjelaskan, 'dhoroba' juga memiliki makna 'berjuang' atau 'berusaha' jika bersanding dengan 'fii'. Contohnya sebagaimana dalam Surat Al-Baqarah ayat 273.

Allah SWT berfirman, "(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta..."

Ketiga, 'dhoroba' menjadi berbeda lagi maknanya ketika merujuk ke dua maf'ul (objek). Misalnya seperti dalam Surat Ibrahim ayat 24, di mana dalamnya kata 'dhoroba' berdampingan dengan 'matsalan' dan 'kalimatan thoyyibatan'. Di sini, 'dhoroba' bermakna 'membuat'.

Ikuti Whatsapp Channel Republika