Jumat 04 Feb 2022 01:11 WIB

Menjadi Sosok yang Lemah Lembut Seperti Rasulullah

Allah mencintai orang yang bersikap lemah lembut.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Umat Islam melaksanakan shalat (ilustrasi).
Foto:

 

Nabi Muhammad SAW juga dikenal sebagai manusia yang paling baik akhlaknya dan memiliki sikap lemah lembut.

Ketika Nabi Muhammad SAW duduk bersama para sahabatnya, seorang pendeta Yahudi bernama Zaid bin Sa’nah masuk menerobos shaf, lalu menarik kerah baju Nabi dengan keras. Orang Yahudi itu berkata kasar, "Bayar utangmu, wahai Muhammad, sesungguhnya turunan Bani Hasyim adalah orang-orang yang selalu mengulur-ulur pembayaran utang."

Umar bin Khattab langsung berdiri dan menghunus pedangnya. Wahai Rasulullah, izinkan aku menebas batang lehernya. Rasulullah SAW berkata, "Bukan berperilaku kasar seperti itu aku menyerumu. Aku dan Yahudi ini membutuhkan perilaku lembut. Perintahkan kepadanya agar menagih utang dengan sopan dan anjurkan kepadaku agar membayar utang dengan baik." 

Tiba-tiba pendeta Yahudi berkata, "Demi Allah yang telah mengutusmu dengan hak, aku datang kepadamu bukan untuk menagih utang. Aku datang sengaja untuk menguji akhlakmu. Aku telah membaca sifat-sifatmu dalam Kitab Taurat. Semua sifat itu telah terbukti dalam dirimu, kecuali satu yang belum aku coba, yaitu sikap lembut saat marah, dan aku baru membuktikannya sekarang."

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement