REPUBLIKA.CO.ID,KABUL -- Kepemimpinan Taliban di Afghanistan, dikenal dengan Imarah Islam, mengatakan mereka telah membuka kembali universitas negeri di daerah panas. Pembukaan universitas ini untuk semua pihak, di enam provinsi dari 34 provinsi Afghanistan.
Sejak mereka berkuasa pada pertengahan Agustus, komunitas internasional memilih untuk untuk melihat apakah Imarah Islam akan memberlakukan pembatasan pada perempuan atau tidak.
Dilansir di Afghanistan Times, Kamis (3/2), komunitas internasional telah berulang kali menyuarakan keprihatinan atas penutupan sekolah dan universitas untuk siswa perempuan.
Taliban disebut telah memberlakukan beberapa pembatasan, kebanyakan ditujukan kepada perempuan, sejak pengambilalihan kekuasaan yang mereka lakukan.
Beberapa pembatasan itu antara lain, perempuan dilarang bekerja di luar sektor kesehatan dan pengajaran, serta anak perempuan belum bisa pergi ke sekolah setelah menyelesaikan pendidikan di kelas enam.
Hal ini terjadi ketika Parlemen Eropa menjadi tuan rumah konferensi dua hari tentang perempuan Afghanistan, untuk menilai situasi perempuan di Afghanistan.
Imarah Islam telah berulang kali mengatakan mereka berkomitmen untuk mendukung hak-hak perempuan, berdasarkan nilai-nilai Islam dan nasional.
Sumber:
http://www.afghanistantimes.af/islamic-emirate-reopens-universities-for-in-hot-areas%ef%bf%bc/