REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Pandemi Covid-19 telah menjadikan 25 ribu pegiat usaha warteg di Jabodebek tutup. Hal itu diungkapkan Ketua Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni seperti dilansir media online pada Kamis (29/7/21).
Fenomena warteg tutup juga terjadi di luar Jabodebek. Demak satu di antaranya, tempat di mana Ibu Warsipah mencari nafkah setiap hari.
"Kondisinya sulit, Covid-19 membuat masyarakat yang beli makan sepi. Apalagi pas sudah sepi diuji dengan sakit, habis modal buat biaya berobat," tutur Ibu Warsipah kepada Koordinator BMH Gerai Demak, Aqiful Khair yang datang ke tempat usahanya di Desa Kalidangu, Duwet, Demak, Jawa Tengah, Kamis (20/1).
"Tapi ya, Alhamdulillah. Niat usaha tetap ada. Nah ditambah ada yang peduli dengan memberikan bantuan modal usaha kayak BMH ini. Saya bersyukur sekali. Saya sangat berterima kasih kepada BMH dan donatur. Saya kok jadi semangat sekali ini. Alhamdulillah," sambung Ibu Warsipah dengan senyum sumringah seperti dikutip Republika.co.id.
Bantuan modal usaha ini merupakan program yang berangkai dengan pendampingan. "Jadi BMH pada masa pandemi ini tidak semata memberikan bantuan modal usaha tetapi juga pendampingan serta pembekalan kepada pelaku usaha kecil. Sehingga, mereka dapat meningkatkan kemampuan dan terus berkembang usahanya," terang Aqiful Khair.
Aqiful menambahkan semoga program bantuan modal usaha ini dapat terus digulirkan secara luas dan massif, sehingga banyak pelaku usaha kecil yang dapat dibantu dan diselamatkan.