Kamis 20 Jan 2022 00:08 WIB

Aktivis Peringatkan Terjadinya Genosida Muslim di India

Pendiri Genocide Watch mengatakan ada tanda dan proses awal genosida terhadap Muslim.

Rep: Mabruroh/Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Wanita Muslim tak dikenal berjalan melewati papan yang menampilkan nama kelompok nasionalis Hindu Sri Ram Sena Hindustan di lingkungan perumahan di Belagavi, India, 7 Oktober 2021. Polisi di tempat lain di India telah menangkap seorang pria yang diduga berada di balik penawaran untuk dijual wanita Muslim terkemuka melalui lelang online palsu, dalam kasus yang telah memicu kemarahan dan kemarahan di seluruh negeri. Aktivis Peringatkan Terjadinya Genosida Muslim di India
Foto:

"Apa yang membuat Mahasabha Hindu berbahaya adalah fakta mereka telah menunggu saat seperti ini dalam beberapa dekade," kata asisten profesor ilmu politik di Universitas Ashoka, Gilles Verniers, dikutip di CNN, Sabtu (15/1/2022).  

Didirikan pada 1907 selama pemerintahan Inggris pada saat konflik yang berkembang antara Muslim dan Hindu di negara itu, Mahasabha Hindu adalah salah satu organisasi politik tertua di India. Kelompok itu tidak mendukung pemerintahan Inggris, tetapi juga tidak mendukung gerakan kemerdekaan India yang dipimpin oleh Mohandas Karamchand Gandhi, yang sangat toleran terhadap Muslim. 

Hindu Mahasabha bukan satu-satunya kelompok nasionalis Hindu sayap kanan yang mendukung sentimen kekerasan terhadap kaum liberal dan minoritas, termasuk 200 juta Muslim India yang merupakan 15 persen dari 1,3 miliar penduduk negara itu. 

Namun menurut Verniers, Hindu Mahasbha adalah salah satu kelompok politik sayap kanan terbesar yang bertujuan menjadikan India tanah umat Hindu. Meski kampanye dan ide grup sudah berumur puluhan tahun, mereka sekarang lebih berani membicarakannya. 

Menurut para ahli, alasan kelompok-kelompok ekstremis ini semakin tampak dan meningkat jelas karena mereka memiliki kekebalan hukum dan dukungan. 

India melarang ujaran kebencian di bawah beberapa bagian dari hukum pidananya, termasuk bagian yang mengkriminalisasi tindakan yang disengaja dan jahat yang dimaksudkan untuk menghina keyakinan agama. Menurut pengacara Vrinda Grover, setiap kelompok yang menghasut kekerasan dilarang di bawah hukum India.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement