Rabu 19 Jan 2022 06:27 WIB

Make in India, Sisi Lain Upaya Diskriminasi Muslim Secara Ekonomi   

Muslim di India padahal turut membangun perekonomian negara tersebut

Rep: Adysha Citra Ramadani, Puti Almas  / Red: Nashih Nashrullah
Ekonomi India (ilustrasi). Muslim di India padahal turut membangun perekonomian negara tersebut
Foto:

Menurut Sensus India ke-15, 31 persen Muslim India hidup dalam kemiskinan dan hanya 8,5 persen yang memiliki pekerjaan di pemerintahan.

"Banyak orang dalam BJP percaya bahwa ummat Muslim lebih dipromosikan secara tidak adil, padahal kenyataannya, hampir sebagian besar (umat Muslim) tidak diuntungkan," ujar Kurzydlowski yang juga merupakan peneliti independen berbasis di Toronto, Kanada, dan ahli di bidang sejarah.

Menurut Kurzydlowski, BJP perlu mengubah kebijakannya dan melibatkan semua warga India, termasuk populasi Muslim, dalam skema "Make in India". Keterlibatan semua pihak akan sangat membantu branding internasional India sebagai tempat kerja yang produktif.

Selain itu, pemerintah di semua level juga perlu menyediakan program spesifik dan membangun infrastruktur untuk mempromosikan inklusivitas bagi warga Muslim. Di saat yang sama, pemerintah juga perlu menyediakan askes pekerjaan, layanan, hingga rumah bagi mereka.

Baca juga : Kota Hamtramck, Kota Pertama di Negara Bagian yang Seluruh Pemimpinnya Muslim

"Dengan banyaknya Muslim India yang semakin tidak terlibat dalam inisiatif pemerintah, BJP tertinggal dalam penyediaan edukasi dan pelatihan bagi warganya dalam porsi yang signifikan," ujar Kurzydlowski.  

Naiknya BJP ke tampuk kekuasaan pada 2014, di mana Perdana Menteri Narendra Modi menjabat dan pemilihan kembali pada 2019 telah menyebabkan lonjakan serangan terhadap Muslim dan kelompok minoritas lainnya. Di India, terdapat sekitar 14 persen umat Islam dari 1,4 miliar penduduk negara itu.

Dalam sebuah video yang menunjukkan konferensi di mana Giri menyerukan kebencian terhadap umat Islam, ada beberapa biksu Hindu yang turut ikut serta. Bahkan, salah satunya adalah Pooja Shakun Pandey yang erupakan seorang pemimpin nasionalis Hindu mengatakan bahwa India siap menjadi negara Hindu.

Baca juga: Mualaf Erik Riyanto, Kalimat Tahlil yang Getarkan Hati Sang Pemurtad

“Jika 100 dari kita siap untuk membunuh dua juta dari mereka, maka kita akan menang dan menjadikan India sebagai negara Hindu,” ujar Pandey, merujuk pada populasi Muslim di negara itu, dilansir Aljazirah, Selasa (18/1/2022).

Seruannya untuk pembantaian disambut dengan tepuk tangan dari para hadirin. Saat ini Pandey sedang diselidiki oleh polisi karena menghina keyakinan agama.

  

 

Sumber: eurasiareview, aljazeera 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement