Ahad 09 Jan 2022 13:59 WIB

Khatib yang Wasathiyah, MUI: Ceramahnya Menentramkan Umat

Pendidikan Khatib Washati bertujuan agar khatib berwawasan Wasathiyah.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Khatib atau penceramah memberikan tausiyah. (ilustrasi)
Foto:

Untuk tujuan tersebut, Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Wadah Silaturohim Indonesia (WASATHI) menggelar pendidikan khatib wasathi di Gedung Majelis Ulama Indonesia Pusat, Sabtu (8/1/2022).

Peserta adalah khatib dan dai yang telah memiliki kemampuan berceramah dan pengalaman berdakwah atau berkhutbah, membaca Alquran yang baik dan benar, serta pengetahuan hadits dan pendapat ulama.

Pendidikan ini akan dilaksanakan selama 12 kali pertemuan dengan sistem moving class. Pelaksanaan pendidikan diselenggaarakan dimana nara sumber berada.

Misalnya narasumber merupakan ulama di MUI maka kelas akan berlangsung di kantor MUI. Demikian juga ketika pemateri merupakan ulama pondok pesantren, maka materi akan diberikan di pondok pesantren dimana ulama tersebut berada.  

Hal ini bertujuan agar peserta dapat menambah pengalaman dan kegiatan belajar tidak membosankan. Materi yang diberikan mencakup prinsip islam wasathiyah, kode etik Islam Wasathiyah, dan pendalaman materi keagamaan.

Selain itu peserta juga akan melatih public speaking dalam hal berceramah. Materi mencakup 40 persen teori dan 60 persen sisanya adalah praktikum.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement