REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Tahun baru menjadi semangat baru bagi Desa Bebas Stunting Sukamulya. Mengawali kegiatan di tahun 2022 dengan Rembug Stunting, relawan Rumah Zakat mengikuti pelaksanaan Rapat Koordinasi Penanganan Stunting dengan pemerintahan kelurahan, puskesmas dan para kader posyandu.
Kegiatan ini merupakan upaya yang harus dilakukan untuk melakukan perencanaan strategi kegiatan intervensi pecegahan dan penurunan stunting di desa. Kegiatan Rembug Stunting perlu dilakukan dengan melibatkan banyak pihak untuk mensinkronisasi dan sinergisme aksi penanganan stunting.
Selain komitmen dalam penanganan stunting, ada beberapa hal pembahasan terkait program yang akan di laksanakan pada 2022 baik dari program puskesmas dan pemerintah kelurahan dalam bidang kesehatan serta mengevaluasi program yang sudah di jalankan pada tahun 2021.
Hadir dalam kegiatan Rapat Koordinasi ini Jajang Nurjaman selaku Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan Sukamulya, Iis Aisyah Hamid dari PLKB Puskesmas Sukamulya, Wati Herawati, selaku bidan desa dan para kader posyandu Anggrek.
Di sela-sela kegiatan Rapat Koordinasi sedang berlangsung, Camat Cigugur, Bagja Gumelar beserta istri menyempatkan untuk berkunjung ke Desa Bebas Stunting Sukamulya. Dalam kunjungannya, Camat juga melihat kegiatan di Rumah Gizi dalam mengolah MPASI untuk anak-anak dengan risiko stunting.
Bagja menyampaikan ketertarikannya dengan program Rumah Gizi ini dalam penanganan stunting. Selain itu, dirinya juga memberikan bantuan berupa uang dan telur puyuh untuk kegiatan di Rumah Gizi.
Banyak pihak berharap semoga rencana program di tahun 2022 dapat terlaksana dengan baik, hingga Desa Berdaya Sukamulya terbebas dari stunting.