Selasa 04 Jan 2022 11:26 WIB

Renungan Penyair Sufi dari Istanbul Mahmut Dipsar tentang Gambaran Tuhan

Mencari Tuhan dan ajaran Alquran yang ternyata ada dalam diri

Anggota tarekat Sufi Karkariya merayakan di Nador, Maroko timur. (ilustrasi)
Foto:

 

Ketika mereka mengajari kami tentang Sunnat, mereka memberi tahu kami tentang kehidupan, kondisi, dan perilaku Nabi Muhammad, mereka tidak mengajari kami apa itu sunnah Allah (Sunatullah).

Surah Al Fath 23: “ سُنَّةَ اللّٰهِ الَّتِيْ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ ۖوَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللّٰهِ تَبْدِيْلًا“

Berarti:

"Sunat Allah tentang fungsi makhluk ada dari masa lalu hingga sekarang, dan dalam hukum fungsi makhluk-Nya, Anda tidak akan pernah menemukan perubahan apa pun."

Dengan mengucapkan hadits, mereka mengajarkan bahwa itu adalah sabda Nabi Muhammad SAW.

Mereka tidak mengajari kita untuk kembali ke peristiwa-peristiwa dan kabar (hadits) Allah yang terjadi pada setiap saat dalam keberadaan, maupun cara untuk memeriksa dan menyelidiki peristiwa-peristiwa itu.

Mereka tidak mengajari kita tentang fungsi membaca, dan memahami cara kerja di alam ciptaan Allah (Sunatullah).

Mereka mengatakan Syariah, dan mereka mengajari kami tentang perintah dan larangan agama, mengambil wudhu, sembayang, puasa dll.

Mereka tidak mengajari kami apa itu Syariah menurut Al-Qur'an.

Ada kata "syariah" dalam Al-Qur'an (Surah Al-Jasiyah Ayat 18).

„ثُمَّ جَعَلْنٰكَ عَلٰى شَرِيْعَةٍ مِّنَ الْاَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ“

Juga di ayat 49 Surah An- Najm ada kata “syiria” yang berasal dari akar kata yang sama.

“وَاَنَّهٗ هُوَ رَبُّ الشِّعْرٰىۙ“

Syariah menurut Al-Qur'an adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan jalan Tuhan, sistem Tuhan, semua tanda-tanda yang termasuk dan mendirikan sistem yang Agung.

Tapi mereka tidak mengajari kita itu.

Mereka berkata "Iqra", dan mereka mengizinkan kami membaca buku cetak.

Mereka tidak mengajari kita cara membaca cara bagaimana sistem ini bekerja.

Iqra-belajar atau membaca; artinya mampu "membaca" cara Dia bekerja di dunia keberadaan; pembentukan di dunia kehadiraan / makhluk, membaca makhluk ilahi yang melestarikan keberadaan (alam yang ada), tetapi mereka tidak mengajari kita itu.

Al-Isra' Ayat 14

اِقْرَأْ كِتَابَكَۗ كَفٰى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًاۗ

Yang menurut kami berarti:

 "Bacalah kitab tubuhmu (eksistensi), jika kamu ingin memahami hakikat (kebenaran) cukup belajar membaca buku ini."

Kata Iqrâ, Qur’ân, qıraat, * berasal dari akar kata yang sama.

“قرأ” yang artinya baca.

Kata ini juga membawa arti bekerja, atau berfungsi,  cara kerjaNya.

Baca Al-Qur'an berarti belajar atau membaca cara kerjaNya; bagaimana keberadaan itu ada dan berada.

Tapi mereka tidak mengajari kita itu. Mereka tidak kasih tahu kami tentang ini.

Kami diajari bahwa Al Quran adalah sebuah buku yang dicetak di percetakan, dan suruh bacannya seperti buku sekolah.

Kita tidak diajari bahwa Al-Qur'an adalah manusia, makhluk ini yang dapat dilihat.

Belajar atau membaca Al-Qur’an berarti belajar atau membaca diri sendiri, tetapi mereka tidak mengajarkan itu kepada kita.

Mereka mengajari kita untuk menekuk tubuh tapi untuk apa? Mereka tidak mengajari kami itu. Yasin Ayat 69: "وَّقُرْاٰنٌ مُّبِيْنٌ." Artinya: “Dan seluruh alam semesta adalah Al-Qur'an yang jelas.”

Mereka mengatakan ayat, dan mereka mengajari kami bahwa ini adalah beberapa kalimat dari buku cetakan tadi. 

Mereka tidak mengajarkan kita bahwa ayat (tanda) adalah setiap kejadiaan kehadiraan dalam keberadaan ini.

Al-Jasiyah Ayat 3: " اِنَّ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۗ  ”

Berarti:

 “Sesungguhnya segala yang ada di langit dan di bumi adalah suatu tanda/ayat bagi orang-orang yang beriman.”

Mereka tidak mengarahkan wajah kita ke ayat-ayat, tanda-tanda di alam semesta, mereka mengarahkan kita ke teks-teks di Mushaf.

Dan semua, setiap detail di alam semesta adalah ayat, tetapi mereka tidak mengajari kita itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement