Kamis 30 Dec 2021 15:17 WIB

UAH Ajak Umat Teladani Kebiasaan Bermuhasabah Rasulullah

Rasulullah bermuhasabah dan berpuasa saat hari lahirnya dan pergantian tahun.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ani Nursalikah
UAH Ajak Umat Teladani Kebiasaan Bermuhasabah Rasulullah. Ustadz Adi Hidayat.
Foto:

Dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi, mengambil riwayat dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Setiap amal dilaporakn kepada Allah SWT pada hari Senin dan Kamis, dan aku sangat menginginkan agar amalku diangkat saat aku sedang berpuasa.”

“Ini kebiasaan yang sangat indah, yang sesungguhnya ditujukan kepada kita sebagai bagian dari keteladanan. Karena Nabi adalah manusia paling mulia dan paling takwa, dan seluruh keteladanannya ditujukan untuk manusia agar dipedomani,” tutur UAH. 

Dia menjelaskan, fungsi berpuasa tak lain adalah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Sang Pencipta. Takwa merupakan kumpulan dari perbuatan-perbuatan mulia, dan puasa merupakan bagian dari taqwa, begitu juga ibadah dan amal yang bersifat ritual maupun sosial, seperti sholat, haji, umroh, sedekah, memaafkan, ikhlas, juga menjalankan amal ma’ruf nahi munkar. 

“Kebiasaaan Nabi untuk menunaikan puasa saat hari lahirnya, maupun saat pergantian tahun adalah ibadah yang direpresentasikan sebagai pengingat agar manusia senantiasa bermuhasabah untuk mengoreksi diri, sejauh mana kita bisa meningkatkan iman dan amal sholaeh, membangun ketaatan, menghindari maksiat,” ujar UAH. 

Kebiasaan ini juga berlanjut pada masa para sahabat dan tabiin, dimana mereka membuat doa-doa khusus yang selalu dibaca setiap pergantian tahun maupun bulan. Salah satunya berbunyi, “Wahai Allah, mohon hadirkan awal dari tahun/bulan ini, dengan penuh ketenteraman, penuh kekuatan iman dan Islam dan kedamaian. Kuatkan benteng kami dari godaan setan dan hadirkan setiap ridho dari Engkau yang maha penyayang.” 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement