Selasa 21 Dec 2021 22:30 WIB

Deretan Janji Taliban yang Terserak tak Berujung

Komitmen Taliban untuk Afghanistan diragukan banyak pihak

Komitmen Taliban untuk Afghanistan diragukan banyak pihak. Ilustrasi Taliban Afghanistan
Foto:

Berkaitan dengan hal tersebut, kepala negara menyampaikan keinginannya berkontribusi di Afghanistan, namun dengan syarat janji Taliban harus segera ditepati.

Indonesia-Afghanistan Women Solidarity Network bisa dimanfaatkan untuk kerja sama pemberdayaan perempuan ke depan. 

"Kami juga siap memberikan beasiswa pendidikan bagi perempuan Afghanistan. Kami akan terus lanjutkan upaya pemberdayaan perempuan Afghanistan melalui kerja sama dengan berbagai pihak," ucap Presiden Jokowi.

Komitmen Taliban untuk memutus dan memerangi jaringan teroris internasional, seperti Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM) yang telah menampakkan ancaman nyata terhadap keamanan nasional dan integritas teritorial China, juga masih belum terwujud.

Ketua Komisi Politik Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, saat bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Tianjin pada 28 Julilalu berjanji akan mengusir pasukan mana pun yang berada di wilayahnya untuk melakukan tindakan apa pun yang merugikan China.

Kelompok militan ETIM yang menyokong pemisahan Daerah Otonomi Xinjiang banyak yang melarikan diri ke Afghanistan yang memang dipisahkan oleh wilayah perbukitan yang terbentang sepanjang 350 kilometer di barat laut China itu.

Selain di Afghanistan, ETIM yang kebanyakan anggotanya dari kalangan etnis minoritas Muslim Uighur Xinjiang itu menyebar ke Irak, Suriah dan negara-negara lain di Timur Tengah, Asia Tengah dan Asia Tenggara.

Kabar yang membuat China gusar datang dari Suhail Shaheen, juru bicara Taliban. Dalam wawancara eksklusifnya dengan media resmi China Global Times pada 9 September lalu, dia menyatakan bahwa sejumlah anggota ETIM telah diberi tahu untuk meninggalkan Afghanistan karena Taliban tidak mengizinkan wilayah Afghanistan dijadikan tempat untuk menyerang negara lain.

Tentu saja pernyataan Shaheen memunculkan kekhawatiran bahwa para pemberontak ETIM diberikan jalan keluar dari Afghanistan menuju Pakistan, Kirgizstan, dan Tajikistan. China khawatir karena Taliban memberikan dukungan kepada ETIM melintasi wilayah perbatasan dengan aman.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Babi Haram Dikonsumsi Menurut Islam

Bukan dengan menyerahkannya kepada China.Sampai-sampai juru Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian mendesak Taliban menjunjung tinggi komitmennya untuk memutus berbagai bentuk kerja sama dengan ETIM dan mengambil tindakan yang efektif terhadap kelompok teroris di wilayahnya.

Bukan Pilihan Terbaik

Bagi Beijing, pengambilalihan kekuasaan di Afghanistan oleh pasukan gerilyawan Taliban melalui kontak senjata dalam jangka waktu yang relatif lama merupakan kenyataan yang harus diterima, meskipun bukan pilihan terbaik.

Kebijakan ekstraprotektif Beijing..

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement