REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Bangladesh, Senin (20/12), mengumumkan dukungan kemanusiaan untuk rakyat Afghanistan dengan mengirimkan paket bantuan bersama OKI (Organisasi Kerja Sama Islam). Bangladesh juga mengungkapkan keprihatinan mendalam atas krisis ekonomi dan kemanusiaan yang membayangi negara itu.
Negara itu mengumumkan paket bantuan kemanusiaan dalam bentuk bantuan makanan dan obat-obatan. Menurut Kementerian Luar Negeri Bangladesh, paket bantuan kemanusiaan yang akan dikirimkan berupa makanan dan obat-obatan.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Bangladesh setelah sidang luar biasa ke-17 bersama Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Menteri Luar Negeri Bangladesh, Masud Bin Momen memimpin delegasi tingkat tinggi pada pertemuan tersebut. Pertemuan digelar di Islamabad, Pakistan.
Selama pertemuan tersebut, Momen menyatakan keprihatinan yang mendalam atas krisis ekonomi dan kemanusiaan yang membayangi penduduk Afghanistan karena kekurangan makanan, tempat tinggal dan layanan sosial yang akut. Semua hal ini menurutnya dapat semakin memburuk saat musim dingin mendekat.
“Semoga pembangunan sosial-ekonomi Afghanistan yang inklusif akan terus berlanjut tanpa gangguan, sehingga semua segmen masyarakat dapat secara efektif berkontribusi pada proses pembangunan kembali negara dan menjaga keharmonisan regional,” kata dia dilansir dari Anadolu Agency, Senin (20/12).
Momen juga mengatakan bahwa Bangladesh dapat menjadi mitra dalam proses pembangunan Afghanista. Bersama-sama berusaha meningkatkan kerja sama regional untuk pencapaian visi kemakmuran bersama di kawasan itu.
Momen juga mendesak para pemimpin untuk mengintensifkan kerja sama di dalam dan di luar OKI dalam mendukung rakyat Afghanistan. Bangladesh juga menegaskan kembali dukungannya untuk perjuangan Palestina untuk negara Palestina yang merdeka dan layak dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Sumber:
https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/bangladesh-announces-aid-package-for-afghanistan-as-crisis-looms/2452057
Ikuti Whatsapp Channel Republika