REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- Kegiatan penimbangan sampah Bank Sampah Resik Mletik Kalimaro di Desa Kalimaro, Kabupaten Grobogan pada bulan Desember ini dilaksanakan lebih awal. Penimbangan yang biasanya dilakukan setiap tanggal 20, pada bulan ini dilakukan pada Selasa (7/12). Ini dilatar belakangi oleh usulan dari pengurus untuk sekaligus mengadakan penggalangan dana untuk korban bencana lahar dingin Gunung Semeru.
Nistanti, selalu ketua Bank Sampah Resik Mletik menuturkan, kegiatan ini akan dijadikan awalan untuk
pembiasaan donasi bagi masyarakat Mliwang umumnya dan nasabah bank sampah pada khususnya. "Memang melakukan/penggalangan donasi untuk korban bencana luar daerah belum pernah dilakukan
di dusun ini. Lewat wadah bank sampah ini, kita mencoba memulai hal baru yang baik. Semoga dengan kita awali dari para nasabah kita, kabiasaan berdonasi di masyarakat kita akan semakin tumbuh," tutur Nistanti.
Kegiatan pengurangan sampah dan penggalangan donasi kali ini berjalan lancar. Sebanyak 50 nasabah membawa dan menimbangkan sampahnya, kemudian dengan suka rela memberikan uang donasi ke
tempat yang sudah disiapkan.
Walaupun dari hasil perhitungan uang donasi yang terkumpul belum seberapa, namun keantusiasan
nasabah dalam berbagi perlu diacungi jempol. "Alhamdulillah, donasi yang terkumpul dari para nasabah bank sampah resik Mletik sebesar 125 ribu. Namun saya terharu melihat antusiasme para nasabah. Apalagi kondisi ekonomi di desa kami juga sedang tidak menentu, namun nasabah masih mau diajak untuk melakukan hal baru. Bahkan ada beberapa nasabah yang lupa membawa donasi, rela untuk pulang dan kembali lagi untuk menyerahkan donasi kepada penguris bank sampah, bagi saya hal seperti itu adalah sesuatu yang sangat istimewa," ujar Direktur Bank Sampah Resik Mletik, Lilik Tanti S.
Ke depannya, dengan basis nasabah yang cukup besar, selain menyadarkan masyarakat dan nasabah khususnya dalam hal pengelolaan sampah, pengurus juga akan menyisipkan nilai-nilai kepedulian sosial yang dipadukan dengan kegiatan bank sampah ini. Pengurus sendiri menyadari adanya potensi kebaikan ini dan akan mencari konsep yang tepat untuk memadukan keduanya.