Selasa 07 Dec 2021 20:45 WIB

Muktamar ke-34 NU akan Fokus Penguatan Empat Agenda

Muktamar ke-34 NU merupakan momentum untuk konsolidasi

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
 Ketua Komisi Program Muktamar NU, Rumadi Ahmad (kanan), mengungkapkan empat agenda penting dalam Muktamar ke-34 NU.
Foto:

Di bidang kesehatan, NU akan berkontribusi dan mendukung soal berbagai hal seperti penanganan stunting, kesehatan ibu dan anak, serta pengurangan angka kematian ibu. Kemudian, kualitas SDM NU di bidang ketenagakerjaan pun akan ditingkatkan.  

“Terutama tenaga kerja Indonesia di berbagai negara. Itu akan terus kita konsolidasi. Karena mereka bukan hanya orang yang berkontribusi pada pendapatan negara dan ekonomi rumah tangganya, melainkan sering menjadi sasaran bagi kelompok agama yang tidak selaras dengan NU,” kata Rumadi. 

Peningkatan SDM NU juga akan dilakukan penguatan melalui program kaderisasi yang saat ini sudah dimiliki. Di antaranya Madrasah Kader (MK) NU, Pendidikan Kader Penggerak (PKP) NU, dan Pengembangan Wawasan Keulamaan (PWK) untuk syuriyah di NU.  

Ketiga, Muktamar NU melalui komisi program akan membahas agenda pengembangan kemandirian ekonomi. 

Menurut Rumadi, ke depan NU akan memiliki banyak talenta yang bisa mendorong kemandirian di bidang ekonomi. 

Pada kepengurusan PBNU lima tahun yang akan datang, NU berencana akan memiliki Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU). 

“BUMNU ini semacam NU Corporation, ada holding company dan usaha-usaha tertentu, yang dimiliki NU bukan inidividu. Kalau sudah punya BUMNU sampai ke tingkat cabang, maka kemandirian NU di bidang ekonomi tidak terlalu sulit. Jadi, kalau misalnya NU mau mengadakan acara dan kegiatan, tidak lagi berpikir bagaimana mencari uang,” jelas Rumadi.  

Pembahasan komisi program dalam Muktamar NU yang keempat adalah soal penguatan organisasi, kelembagaan, dan jaringan. Pengelolaan struktur organisasi dari tingkat PB hingga anak ranting akan dilakukan melalui pemanfaatan teknologi. 

 

“Jadi salah satu bentuk transformasi pengelolaan organisasi itu dengan teknologi. Selama ini sudah mulai ada upaya, misalnya ada KARTANU, NU Cash, dan jalur-jalur konvensional seperti Koin NU. Tapi kedepan, pemanfaatan teknologi harus lebih diperkuat, sehingga penguatan organisasi dan kelembagaan benar-benar bisa kita wujudkan,” kata Rumadi.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement