Selasa 23 Nov 2021 05:58 WIB

Merajut Kerukunan Umat Beragama ‘Kota di Atas Papan’ 

Kota Agats di Kabupaten Asmat dihuni mayoritas non-Muslim

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Salah satu masjid umat Islam di Jalan Sultan Hassanudin, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Rabu (7/2).
Foto:

Berdasarkan data 2014, menurut Ustadz Somad, jumlah umat Islam di Kabupaten Asmat ada sekitar 8.000-an. Menurut dia, umat Islam di Agats selama ini bisa menjaga hubungan baik dengan umat agama lainnya, sehingga kerukunan umat beragama di Asmat terbangun cukup baik.

Jika ada masalah, kata dia, semua persoalan dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Apalagi, menurut Ustadz Somad di Kabupaten Asmad ini juga ada Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB), sehingga semua umat beragama menjadi bersaudara.

Hal ini juga dapat dilihat dari awal munculnya kasus KLB di Asmat. Saat itu, pengurus Masjid An-Nur langsung bergerak untuk membantu saudaranya yang terkena campak dan gizi buruk. Bantuan tersebut dikumpulkan kepada pemerintah untuk menyalurkannya. 

"Kami kumpulkan mewakili umat Islam di sini. Kedua kami juga membuat makanan siap saji yang diberikan kepada warga sebagai kepedulian kita. Kita tidak membeda-bedakan," ujar Ustdaz Somad. 

Kerukunan umat beragama di Kabupaten Asmat sampai saat ini masih terus terawat dengan baik. Tokoh agama Kristen di Asmat, Pdt. Elias Raudia Soumete mengatakan, meskipun semua agama memiliki kegiatan masing-masing, kerukunan umat beragama di Asmat masih terjalin dengan baik.

“Kerukunan umat beragama masih berjalan dengan baik, tidak ada hambatan. Semua agama memiliki programnya masing-masing,” ujar pendeta Elias kepada Republika.co.id, Senin (22/11).

Bahkan, menurut dia, kerukunan antar umat beragama di Asmat juga ditunjukkan dalam ajang lomba menyanyi. Dalam kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII yang digelar di Timika pada November lalu, menurut dia, terdapat anak Muslim yang ikut serta untuk mewakili Kabupaten Asmat.

Baca juga:4 Jalan Menuju Allah SWT Menurut Imam Syadzili 

 

“Ada salah satu anak juga yang dari muslim ikut nyanyi sama kita. Jadi, dia punya potensi nyanyi dan ikut nyanyi bareng kita dari tim Kristen. Di situ dia belajar juga bagaimana punya komunikasi yang baik dengan teman-teman Kristen,” ucapnya.

“Jadi, bagi saya, hubungan antara agama satu dengan agama lain di sini masih berjalan dengan baik,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement