Senin 22 Nov 2021 11:29 WIB

Petani Mawar Taif Bersiap Hadapi Musim Panen

Aroma mawar Taif tidak ada bandingannya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Petani Mawar Taif Bersiap Hadapi Musim Panen. Perkebunan bunga mawar di Taif, Arab Saudi.
Foto:

Mereka mencatat, ada beberapa upaya membudidayakan mawar Taif di Eropa dan negara-negara Arab, namun tidak berhasil. Negara-negara di Eropa telah menerima bimbingan dari para ahli budidaya, tetapi tanaman mawarnya gagal menyamai kualitas Kerajaan karena atmosfer dan tanah yang berbeda.

Salah seorang pemilik perkebunan mawar di Al-Shafa di Taif, Awad Al-Talhi, mengatakan daerah tinggi Taif adalah tempat terbaik untuk menanam mawar. Namun, di sisi lain kondisi datarannya membuat mereka rentan terkena embun beku (salju), ancaman besar pertama bagi keberhasilan pertanian.

Ia menambahkan metode terbaik untuk menangani gelombang es adalah dengan menggunakan tangki khusus yang terhubung ke pipa semprot hangat, untuk menghilangkan salju. Semprotan air hangat efektif mempertahankan kondisi ideal, tetapi harganya mahal.

“Petani mawar memulai proses pemangkasan pohon setiap awal tahun, yang memakan waktu sekitar 2,5 bulan, tergantung pada ukuran kebun. Tidak ada penyiraman pohon pada periode ini. Pada pertengahan Maret, musim panen mawar Taif dimulai,” kata Al-Talhi.

Tak hanya itu, ia menambah penyiraman secara teratur dimulai setiap lima hari hingga April, dengan berakhirnya masa pemangkasan semak mawar. Bunga mawar rentan terhadap beberapa penyakit dan hama serangga. Mereka mungkin bertahan hidup tanpa program pengendalian hama dasar, tetapi bentuknya menjadi tidak terlalu menarik.

Mawar Taif pertama kali didokumentasikan oleh wisatawan Swiss, Johann Ludwig Burckhardt, yang mengunjungi Taif pada 1814. Kepala petugas medis di pasukan tentara Prancis, Maurice Tamiser, menyebutkan hal ini pada 1834, ketika dia dikirim ke Hijaz oleh Mohammed Ali.

photo
Bunga mawar. - (Pixabay)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement