Ahad 21 Nov 2021 13:10 WIB

Pastikan tak Ada Islamofobia di Penangkapan Terduga Teroris

Polri tegaskan penangkapan terduga teroris tak menyasar kelompok tertentu.

Rep: Nawir Arsyad/ Red: Muhammad Hafil
Pastikan tak Ada Islamofobia di Penangkapan Terduga Teroris. Foto:  ilustrasi terorisme
Foto:

Sementara, Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Luqman Hakim mengapresiasi profesionalitas Densus 88 Antiteror Polri dalam menangkap tiga terduga anggota terorisme Ahmad Zain an-Najah (AZA), Anung al-Hamad (AA), dan Farid Ahmad Okbah (FAO). Ia juga memastikan, penangkapan tersebut bukan merupakan kriminalisasi ulama.

 "Menurut cara pandang kami, tidak ada itu penangkapan ulama, kriminalisasi terhadap ustadz. Kalau misal ada kriminalisasi terhadap ustadz, korban terbesarnya itu ulama," ujar Luqman dalam sebuah diskusi daring, Ahad (21/11).

 Di samping itu, perlu ada definisi yang jelas terhadap status seseorang yang dicap sebagai ulama dan ustadz. Sebab, ia tak ingin istilah tersebut justru menjadi alat untuk menggiring persepsi masyarakat demi kepentingan politik tertentu.

 "Itu kita harus hati-hati, karena ada sensitivitas terhadap istilah ulama dan ustadz ini," ujar Luqman.

 GP Ansor, kata Luqman, menantang apakah AZA, AA, dan FAO memenuhi kriteria dan kualifikasi sebagai ulama atau ustadz. Bukan orang yang hanya sekedar tahu beberapa ayat Alquran, yang kemudian melabeli dirinya sebagai ulama.

 "Kami dari Ansor melihat, memang sudah ada upaya sistematis dari jaringan teroris ini, faksi manapun mau JI, JAD, dan lain-lain untuk menyusup ke lembaga-lembaga formal masyarakat."

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement