Jumat 12 Nov 2021 05:15 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Kriteria Mukmin Sukses

Rasul menegaskan orang yang tidak amanah tergolong munafik.

Naskah Khutbah Jumat: Kriteria Mukmin Sukses
Foto:

4. Orang yang menjaga kemaluannya, dari berbuat zina

Dalam memelihara kemaluan, ada pesan Rasul saw, jika umat Islam mampu menjaga lisannya serta kemaluannya maka dijamin masuk surga.

عن سهل بن سعد رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ ، وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ .رواه البخاري (رقم/6474(

Dari Sahal bin Saad ra., sesungguhnya Nabi saw. bersabda:“Barangsiapa yang menjamin padaku bahwa dia mampu menjaga antara dua tulang rahangnya (lisan) dan di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku jamin ia masuk surga.” H.R. Bukhari. No. 6474.

5. Orang yang memelihara amanah, jika diberi amanah.

Rasul saw berpesan berkenaan dengan amanah.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ وَأَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَا حَدَّثَنَا طَلْقُ بْنُ غَنَّامٍ عَنْ شَرِيكٍ قَالَ ابْنُ الْعَلَاءِ وَقَيْسٌ عَنْ أَبِي حُصَيْنٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَدِّ الْأَمَانَةَ إِلَى مَنْ ائْتَمَنَكَ وَلَا تَخُنْ مَنْ خَانَكَ

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al ‘Ala] dan [Ahmad bin Ibrahim] mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Thalq bin Ghannam] dari [Syarik] [Ibnu Al ‘Ala] dan [Qais] berkata dari [Abu Hushain] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] ia berkata, “Rasul saw. bersabda: “Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempercayaimu dan jangan engkau mengkhianati orang yang mengkhianatimu!” H.R.Abu Dawud. No. 3068.

Rasul menegaskan orang yang tidak amanah tergolong munafik.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr ra., ia berkata bahwa Rasul saw.bersabda,

أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ.

“Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik tulen. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: (1) jika diberi amanat, khianat; (2) jika berbicara, dusta; (3) jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; (4) jika berselisih, dia akan berbuat zalim.” H.R. Muslim no. 58.

Baca juga : Inspirasi Nilai Islam untuk SDGs

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement