Rabu 03 Nov 2021 19:23 WIB

Muslim Inggris-AS Target Intimidasi dan Kejahatan Rasial

Sebanyak 45 persen pelanggaran kejahatan rasial dialami Muslim di Inggris.

Rep: Mabruroh/Zahrotul Oktaviani/Haura Hafizhah/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Inggris-AS Target Intimidasi dan Kejahatan Rasial. Umat Muslim beribadah di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris.
Foto:

Ia menambahkan, terdapat beberapa insiden termasuk keterlibatan langsung guru atau guru menutup mata terhadap insiden intimidasi. Untuk membantu memerangi intimidasi, kelompok masyarakat tersebut meluncurkan inisiatif baru, yaitu bisa mengadu lewat situs Healsters.org.

Situs ini menawarkan sekolah kesempatan untuk pelatihan kesadaran budaya dan intervensi pengamat serta hotline bagi siswa untuk menelepon jika mereka diganggu. Direktur Eksekutif CAIR Chicago Ahmed Rehab menceritakan kisah seorang anak laki-laki berusia 16 tahun yang sebelum dia meninggal awal tahun ini, diintimidasi tanpa henti di sekolah. 

Statistik serupa juga terjadi di Kalifornia. Hampir 56 persen siswa Muslim di Kalifornia mengatakan mereka merasa tidak aman, tidak diinginkan, atau tidak nyaman di sekolah. Menurut survei yang dirilis Kamis (28/10), perasaan ini didapat karena identitas agama yang mereka anut.

Peneliti dari Council for American-Islamic Relations (CAIR) cabang Kalifornia mengatakan, hasil ini adalah persentase tertinggi sejak kelompok advokasi mulai melakukan survei tentang perundungan terhadap siswa Muslim di sekolah pada 2013. Grup ini merilis temuan survei setiap tahun.

Sekitar 700 siswa menanggapi survei, yang dilakukan antara Januari hingga Agustus. Kebanyakan responden merupakan siswa dari kelas lima sampai kelas 12, dengan sebagian besar berada di sekolah menengah. Sebagian besar siswa yang mengikuti survei, 267 siswa, berasal dari wilayah Los Angeles.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement