Rabu 03 Nov 2021 19:23 WIB

Muslim Inggris-AS Target Intimidasi dan Kejahatan Rasial

Sebanyak 45 persen pelanggaran kejahatan rasial dialami Muslim di Inggris.

Rep: Mabruroh/Zahrotul Oktaviani/Haura Hafizhah/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Inggris-AS Target Intimidasi dan Kejahatan Rasial. Umat Muslim beribadah di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris.
Foto:

Organisasi Muslim menyerukan kesadaran dan toleransi yang lebih luas untuk membantu mengatasi masalah kejahatan rasial bermotif rasial dan agama ini. Salah satu solusi, yang didukung oleh MCB, adalah agar pemerintah menerima definisi Islamofobia dari All-Party Parliamentary Group (APPG) 2018, yakni Islamofobia berakar pada rasialisme dan merupakan jenis rasialisme yang menargetkan ekspresi Muslim atau persepsi Muslim.

Proyek Islamophobia Response Unit (IRU) di bawah organisasi Mend telah bekerja memecahkan masalah dengan pendekatan jangka panjang. Unit ini memberikan bantuan hukum dan emosional gratis sepanjang tahun kepada para korban, pengumpulan data tentang statistik kejahatan rasial, dan penunjuk arah ke organisasi mitra.

Insiden intimidasi juga dialami Muslim di Amerika Serikat (AS). Anggota Dewan Hubungan Islam Amerika Serikat (CAIR) mengatakan, terdapat lonjakan baru-baru ini dalam intimidasi terhadap siswa keturunan Timur Tengah di sekolah-sekolah pinggiran Kota Chicago.

"Seorang siswa dengan ciri-ciri Timur Tengah ditanya apakah dia seorang teroris. Lalu, seorang lagi disuruh kembali ke Arab Saudi," katanya dikutip dari Sun Times, Jumat (29/10).

Pengacara CAIR Emma Melton mengatakan, setiap hari ia mendapat telepon dari anggota keluarga yang berbeda, distrik sekolah yang berbeda di seluruh pinggiran Chicago. "Biasanya mereka datang secara bertahap sepanjang tahun ajaran. Melihat ini datang hanya dalam periode satu bulan benar-benar mengkhawatirkan kami," kata dia.

photo
Sekjen Dewan Muslim Inggris (MCB), Zara Mohammed. - (Dok MCB)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement