Rabu 27 Oct 2021 01:50 WIB

Guru di AS Diskors Gara-Gara Sebut Siswa Teroris

Seorang guru menyebut siswanya yang keturunan Arab-Amerika dan Muslim sebagai teroris

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Melawan Islamphobia (Ilustrasi)
Foto: Anadolu Agency
Melawan Islamphobia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIDGEFIELD – Seorang guru sekolah menengah di Ridgefield, Amerika Serikat dituduh telah menyebut siswanya yang keturunan Arab-Amerika dan Muslim sebagai teroris. Tindakan tersebut membuat ia diskors sementara waktu.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu selama periode pertama di Ridgefield Memorial High School. Menurut pernyataan Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang New Jersey (CAIR-NJ), peristiwa itu dialami siswa bernama Mohammed Zubi. Zubi mengatakan kepada CAIR-NJ, dia meminta perpanjangan waktu untuk pekerjaan rumahnya di kelas matematika.

Baca Juga

Sebagai tanggapan permintaan Zubi, guru mengatakan “Kami tidak bernegosiasi dengan teroris.”

Setelah pernyataan itu, guru itu mendekati Zubi dan mengatakan “Saya tidak bermaksud seperti itu.” Atas insiden ini, distrik sekolah Ridgefield menyatakan tidak menoleransi segala bentuk diskriminasi terhadap siswa atau anggota staf sekolah.

“Kami berusaha menciptakan lingkungan inklusif. Kami segera menangguhkan anggota staf yang dimaksud dan melakukan penyelidikan penuh,” kata mereka dalam pernyataan.

Pihak sekolah sudah melaporkan kejadian ini kepada polisi. CAIR-NJ menyambut baik penyelidikan polisi dan meminta Ridgefield Memorial High School untuk mengambil sejumlah langkah yang tepat untuk ke depannya.

“Kami sangat prihatin dengan tuduhan ini dan mendesak distrik sekolah untuk mengambil tindakan korektif yang tepat menyusul penyelidikan yang cepat dan transparan,” kata Direktur Eksekutif CAIR-NJ Selaedin Maksut dalam sebuah pernyataan.

Maksut mengatakan CAIR-NJ menawarkan pelatihan kepada sekolah Ridgefield bagi para guru dan stafnya untuk membantu memerangi Islamofobia dan intimidasi.

Dilansir North Jersey, Selasa (26/10), insiden yang terkait Islamofobia ini merupakan insiden kedua yang terjadi pada bulan ini. Pada kasus pertama, Polisi Maplewood sedang menyelidiki tuduhan seorang guru secara paksa melepas jilbab seorang siswa kelas dua.

Guru bernama Tamar Herman menyebut insiden itu sebagai kesalahpahaman. “Pekan lalu saya meminta salah seorang siswa saya untuk mengangkat jilbabnya karena menutupi matanya,” kata Herman yang merupakan guru di SD Seth Boyden, Maplewood.

Namun, pengacara keluarga siswa Robert Tarver mengatakan saksi, yaitu siswa lain menyaksikan guru menarik jilbab.

Baca juga : Amerika Serikat Justru Tolak Permukiman Yahudi Tepi Barat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement