REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekolah Islam Al-Iman menyelengarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu (23/10). Kegiatan ini mengambil tema “Mencintai Rasulullah SAW dengan Berkarya dan Berakhlak Mulia”. Sejak pukul 7 pagi para jamaah yang terdiri dari siswa, orang tua, dan warga sekitar telah memadati halaman depan sekolah yang disebut-sebut terbaik di Bojonggede, Bogor itu.
Peringatan Maulid 1443 Hijriah ini berlangsung dengan lancar dan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Seluruh jamaah dan pengisi acara diwajibkan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki lokasi acara.
Kegiatan dimulai dengan acara yang menampilkan berbagai kreativitas dan keterampilan siswa Al-Iman. Di antaranya pidato dalam bahasa Arab dan Inggris, tahfiz, dongeng sirah Nabawiyah, dan sebagainya. Salah satu yang istimewa adalah hadirnya beberapa alumni yang sudah sukses untuk mengisi talkshow yang dipandu oleh salah satu siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar mereka dapat meraih keberhasilan di masa depan, sesuai dengan tagline Al-Iman sebagai Sekolah Untuk Kehidupan.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Yayasan Perguruan Al-Iman, Khairunnas, menyampaikan, tema yang diangkat melalui peringatan Maulid ini sejalan dengan misi Al-Iman untuk menyiapkan anak didik yang berprestasi di masa depan. “Kami ingin menanamkan pada seluruh siswa bahwa mencintai Rasulullah SAW harus kita wujudkan melalui karya dan berakhlak mulia. Siswa Al-Iman disiapkan untuk berkarya di masa depan,” ujarnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sementara itu, H Dadeng Wahyudi SPd ME, yang menyampaikan tausiah Maulid mengatakan pentingnya peran pendidikan dalam melanjutkan dakwah Islam. “Sesuai dengan tema yang diambil dalam Maulid ini, sekolah harus mampu mendidik siswa agar bisa berkarya dan memiliki akhlak yang mulia,” katanya.
Baca juga : Napi di Lhokseumawe Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW
Lebih lanjut, anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PKS ini menekankan, siswa yang bisa berkarya dan memiliki akhlak mulia hanya akan lahir dari sistem pendidikan yang maju. “Pendidikan yang maju akan lahir dari sekolah bermutu, sekolah bermutu akan melahirkan murid-murid yang bermutu, dan murid-murid yang bermutu akan lahir dari rahim guru yang bermutu,” ujar penceramah yang juga menjabat sebagai ketua umum Asosiasi Yayasan Pendidikan Islam (AYPI) Jawa Barat ini.
Ustadz Dadeng juga menekan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk memajukan dunia pendidikan. “Tanggung jawab pendidikan tidak hanya di pundak pemerintah, tapi perlu sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, tokoh masyarakat, ulama dan lembaga pendidikan swasta,” tutupnya.