Kamis 21 Oct 2021 17:27 WIB

Muhammad Muda Menjadi Delegasi Dagang Khadijah

Muhammad saat memimpin delegesi dagang Khadijah mencapai sukses besar.

Rep: Ali Yusuf / Red: Muhammad Subarkah
Makkah dan Ka
Foto: Istimewa
Makkah dan Ka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Setelah dititipkan Abu Talib pamannya untuk bekerja kepada Khadijah bint Khuwailid janda kaya, Muhammad muda didampingi Maisara mulai bekerja menjajakan dagangannya. Rute pertama yang digunakan sebagai jalur dagang adalah negeri Syam.

"Setelah mendapat nasihat paman-pamannya Muhammad pergi dengan Maisara, budak Khadijah. Dengan mengambil jalan padang pasir kafilah itupun berangkat menuju Syam, dengan melalui Wadi’l-Qura, Madyan dan Diar Thamud serta daerah-daerah yang dulu pernah dilalui Muhammad dengan pamannya Abu Talib tatkala umurnya baru duabelas tahun," tulis Husen Haekal dalam bukunya Sejarah Muhammad.

 

Perjalanan sekali ini telah menghidupkan kembali kenangannya tentang perjalanan yang pertama dulu itu. Hal ini menambah dia lebih banyak bermenung, lebih banyak berpikir tentang segala yang pernah dilihat, yang 

pernah didengar sebelumnya. Juga tentang peribadatan dan kepercayaankepercayaan di Syam atau di pasar-pasar sekeliling Makkah. 

 

"Setelah sampai di Bushra ia bertemu dengan agama Nasrani Syam," katanya.

 

Ia bicara dengan rahib-rahib dan pendeta-pendeta agama itu, dan seorang rahib Nestoria juga mengajaknya bicara. Barangkali dia atau rahib-rahib lain pernah juga mengajak Muhammad berdebat tentang agama Isa, agama yang waktu itu sudah berpecah-belah menjadi beberapa golongan dan sekta-sekta - seperti sudah kita  uraikan di atas. 

 

Dengan kejujuran dan kemampuannya ternyata Muhammad mampu benar memperdagangkan barang-barang Khadijah, dengan cara perdagangan yang lebih banyak menguntungkan daripada yang dilakukan orang lain sebelumnya. Demikian juga dengan karakter yang manis dan perasaannya yang luhur ia dapat menarik kecintaan dan penghormatan Maisara kepadanya. 

 

Setelah tiba waktunya mereka akan kembali, mereka membeli segala barang dagangan dari Syam yang kira-kira akan disukai oleh Khadijah. Dalam perjalanan kembali kafilah itu singgah di Marr’-z-Zahran. 

 

Ketika itu Maisara berkata: “Muhammad, cepat-cepatlah kau menemui Khadijah dan ceritakan pengalamanmu. Dia akan mengerti hal itu.” 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement