Jumat 22 Oct 2021 07:05 WIB

Muhammad Menikah dengan 20 Ekor Unta Sebagai Mas Kawin

Muhammad Nikahi Khadijah dengan 20 Ekor Unta Sebagai Mas Kawin

Rep: Ali Yusuf / Red: Muhammad Subarkah
Makkah dan Ka
Foto: Istimewa
Makkah dan Ka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dengan 20 ekor unta muda sebagai mas kawin Muhammad melangsungkan perkawinannya itu dengan Khadijah. Ia pindah ke rumah Khadijah dalam memulai hidup barunya itu.

"Hidup suami-isteri dan ibu-bapa, saling mencintai cinta sebagai pemuda berumur duapuluh lima tahun," tulis Husen Haekal dalam bukunya Sejarah Muhammad.

 

Muhammad tidak mengenal nafsu muda yang tak terkendalikan, juga ia tidak mengenal cinta buta yang dimulai seolah nyala api yang melonjak-lonjak untuk kemudian padam kembali. Dari perkawinannya itu ia beroleh beberapa orang anak, laki-laki dan perempuan. 

 

"Kematian kedua anaknya, al-Qasim dan Abdullah at-Tahir atTayyib telah menimbulkan rasa duka yang dalam sekali,"  katanya.

 

Anak-anak yang masih hidup semuanya perempuan. Bijaksana sekali ia terhadap anak-anaknya dan sangat lemah-lembut. Merekapun sangat setia dan hormat kepadanya. 

 

Paras muka Muhammad yang manis dan indah, perawakannya sedang, tidak terlampau tinggi, juga tidak pendek, dengan bentuk kepala yang besar, berambut hitam sekali antara keriting dan lurus. Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis yang lengkung lebat dan bertaut, sepasang matanya lebar dan hitam, di tepi-tepi putih matanya agak ke merah-merahan, tampak lebih menarik dan kuat: pandangan matanya tajam, dengan bulu-mata yang hitam-pekat. 

 

Baca juga : Pribadi Muhammad Ketika Diajak Bicara

 

Hidungnya halus dan merata dengan barisan gigi yang bercelah-celah. Cambangnya lebar sekali, berleher panjang dan indah. Dadanya lebar dengan kedua bahu yang bidang.

 

Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapak tangan dan kakinya yang tebal. Bila berjalan badannya agak condong kedepan, melangkah cepat-cepat dan pasti. 

 

"Air mukanya membayangkan renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya menunjukkan kewibawaan, membuat orang patuh kepadanya," katanya.

 

Dengan sifat yang demikian itu tidak heran bila Khadijah cinta dan patuh kepadanya, dan tidak pula mengherankan bila Muhammad dibebaskan mengurus hartanya dan dia sendiri yang memegangnya seperti keadaannya 

semula, Khadijah pun membiarkan Muhammad menggunakan waktu untuk berpikir dan berenung.

  

Muhammad yang telah mendapat kurnia Tuhan dalam perkawinannya dengan Khadijah itu berada dalam kedudukan yang tinggi dan harta yang cukup. Seluruh penduduk Makkah memandangnya dengan rasa gembira dan hormat. 

 

Mereka melihat karunia Tuhan yang diberikan kepadanya serta harapan akan membawa turunan yang baik dengan Khadijah. Tetapi semua itu tidak mengurangi pergaulannya dengan mereka. Dalam hidup hari-hari dengan mereka partisipasinya tetap seperti sediakala. Bahkan ia lebih dihormati lagi di tengahtengah mereka itu. 

 

Baca juga : Arab Saudi akan Luncurkan Paspor Elektronik

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement