REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD – Pemenang Nobel Perdamaian Malala Yousafzai yang ditembak oleh Taliban saat masih sekolah, telah mendesak Taliban untuk membiarkan anak perempuan kembali ke sekolah. Sudah satu bulan sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus, mereka melarang anak perempuan kembali ke sekolah dan memerintahkan anak laki-laki kembali sekolah.
Taliban telah mengklaim akan mengizinkan anak perempuan untuk kembali ke sekolah setelah memastikan keamanan dan pemisahan yang lebih ketat di bawah hukum Islam. Namun, banyak pihak yang ragu terhadap rencana tersebut.
“Kepada pihak berwenang Taliban, segera batalkan larangan de facto terhadap pendidikan anak perempuan dan membuka kembali sekolah menengah untuk anak perempuan,” kata Yousafzai dan sejumlah aktivis hak perempuan Afghanistan dalam sebuah surat terbuka.
Yousafzai meminta para pemimpin negara-negara Muslim untuk menjelaskan kepada Taliban bahwa agama tidak membenarkan untuk mencegah anak perempuan pergi ke sekolah. “Sekarang Afghanistan adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang pendidikan anak perempuan,” ujar mereka.