REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi telah melakukan perubahan aturan pertemuan dan berkumpul. Pertemuan akan kembali dilakukan setelah lebih dari 18 bulan pembatasan dan karantina.
Dilansir di Arab News, Ahad (17/10), ini dikarenakan lebih dari 20 juta orang telah divaksinasi penuh dan kampanye imunisasi terus berlanjut. Kementerian mengatakan pada Jumat (15/10) keputusan itu didasarkan pada rekomendasi otoritas kesehatan. Mulai hari ini warga Arab Saudi diizinkan berkumpul.
Terdengar helaan napas lega dari pensiunan kepala sekolah Hamid Sadiq Al-Bakri setelah mendengar pengumuman tersebut. Dia sudah mempersiapkan segalanya untuk pesta pernikahan putranya dengan jumlah tamu terbatas yang akan diadakan pekan depan di salah satu aula pernikahan Jeddah.
"Saya merasa bahagia setelah mendengar keputusan ini karena itu berarti negara saya telah berhasil menghadapi musuh virus corona yang tak terlihat," kata dia kepada Arab News.
Ini juga berarti penduduk dan warga negara telah menjadi pendukung besar upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi dampak pandemi seminim mungkin. Dia mengatakan keputusan itu akan menyelamatkannya dari rasa malu karena hanya mengundang beberapa anggota keluarga dekat dan bahkan teman dekat.
Dia sekarang dapat mengundang orang sebanyak yang dia inginkan untuk membantunya merayakan acara khusus itu. “Kami di Arab Saudi merasa lebih bahagia ketika semua teman dan kerabat menghadiri pesta dan pertemuan sosial kami. Semakin banyak tamu yang kita terima, semakin bahagia kita. Pepatah Arab mengatakan: 'Surga tanpa manusia tidak layak dikunjungi.' Mereka yang ingin bersamamu dalam kondisi terbaikmu adalah mereka yang benar-benar menghargaimu.