Ahad 17 Oct 2021 06:15 WIB

Tradisi dan Instruksi Muhammadiyah tentang Maulid Nabi

Peringatan maulid Nabi sudah menjadi tradisi Muhammadiyah.

Tradisi dan Instruksi Muhammadiyah tentang Maulid Nabi. Warga menggotong aneka barang sedekah saat Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampung Tegalparang, Soyog, Serang, Banten, Ahad (1/11/2020). Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW berlangsung setiap bulan Mulud pada penanggalan Jawa dilakukan dengan mengumpulkan aneka barang sedekah untuk diarak keliling kampung dan dibagikan kepada warga yang membutuhkan.
Foto:

Instruksi PP Muhammadiyah

Bagi Muhammadiyah peringatan maulid nabi merupakan hal yang penting untuk dilakukan (sekali lagi bukan untuk ditinggalkan). Sedemikian pentingnya peringatan itu bagi Muhammadiyah, pada 1976, Pimpinan Pusat  Muhammadiyah merasa perlu untuk mengeluarkan instruksi agar Pimpinan Muhammadiyah, terutama Pimpinan Muhammadiyah Daerah dan Pimpinan Muhammadiyah Cabang mengadakan peringatan maulid nabi Muhammad. Berita tentang instruksi tertanggal 8 Muharram 1936/10 Januari 1976  ini dapat dibaca di Suara Muhammadiyah nomor 4 tahun 1976.

Dalam instruksi yang ditandatangani oleh Wakil Ketua II, HM Djindar Tamimiy dan Seketaris I, H Djarnawi Hadikusuma itu disebutkan kalau tanggal (pelaksanaan) peringatan maulid nabi itu diserahkan kepada PMD (sekarang PDM) dan PMC (PCM) masing-masing. Tidak harus tanggal 12 Rabiul Awal, boleh dilaksanakan (digeser) ke tanggal berapa pun.

Tidak cukup sekadar instruksi, Ketua PP Muhammadiyah kala itu, KH AR Fachruddin (Ketua PP Muhammadiyah 1968-1990) juga menulis di Suara Muhammadiyah nomor 5 tahun 1976 yang pada intinya mengingatkan ulang arti penting peringatan maulid nabi bagi dakwah Islam dan syiar Muhammadiyah. Di tulisan ini Pak AR  juga mengingatkan bahwa dalam memperingati maulid nabi, warga tidak terikat ketat oleh tanggal dua belas Rabiul Awwal dan tidak pula terikat dengan ritual upacaranya. Tulisan pak AR itu dapat dibaca di https://suaramuhammadiyah.id/2020/10/29/pak-ar-memanfaatkan-hari-maulid-nabi-muhammad-saw/.

Dari beberapa dokumen di atas dapat disimpulkan bahwa mengadakan peringatan Maulid Nabi dan menggeser tanggal peringatannya sudah menjadi tradisi Muhammadiyah.

Wallahu a’lam bishawab

Link artikel asli

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement