REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Darul Fatwa Mesir menjawab pertanyaan dalam sebuah forum interaksi di media sosial dan akun resminya. Pertanyaan yang ditujukan adalah apa makna berlindung dari kesewenang-wenangan manusia (قهر الرجال qahrir rijal)?
Dilansir di El-Balad, Jumat (15/10), anggota Fatwa di Dar Al Ifta Mesir, Syekh Ahmad Mamdouh, menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa mencari perlindungan berarti mencari perlindungan, yaitu mencari perlindungan dan pemeliharaan kepada Allah SWT.
Dalam konteks berlindung dari paksaan dan kebengisan orang, berarti meminta perlindungan-Nya agar dia tidak mengalahkanku hingga melakukan perkara yang tidak diinginkan.
Apa pengaruh mencari perlindungan dari setan? Wali Fatwa di Dar Al Ifta Mesir, Syekh Majdy Asyur, mengatakan bahwa jika seseorang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang tidak benar, dia tahu bahwa pelanggaran ini berasal dari setan, tetapi ketika dia mencari perlindungan Tuhan dari setan yang terkutuk, setan menjadi marah saat itu karena orang tersebut mencari perlindungan pada kekuatan Yang Mahakuasa.
Syekh Asyur menekankan umat Islam untuk kembali menengok penegasan Allah dalam Alquran Surat Az Zukhruf ayat 36, Allah berfirman:
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ “Wa man ya’syu an dzikrirrahmaani nuqayyidh lahu syaithaanan fahuwa lahu qarinun.”
Yang artinya, “Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Mahapemurah (alquran), kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.”
Jika seseorang absen dari mengingat Allah, setan akan datang kepadanya untuk menjauhkannya dari mengingat dan dari sisi Allah SWT.
Sumber: elbalad