Ahad 10 Oct 2021 20:13 WIB

Batu Kerikil Bertasbih di Tangan Nabi Muhammad

Batu kerikil bertasbih adalah salah satu mukjizat Nabi Muhammad.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil
Batu Kerikil Bertasbih di Tangan Nabi Muhammad. Foto:   Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)
Batu Kerikil Bertasbih di Tangan Nabi Muhammad. Foto: Mencintai Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kenabian Muhammad Saw dikuatkan dan ditegaskan melalui mukjizat yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya. Kebenaran risalah Muhammad itu didukung oleh seribu mukjizat, seperti yang diakui para ulama.

Dari sebagian mukjizatnya, terdapat mukjizat yang menunjukkan ketika batu kerikil bertasbih di tangan Muhammad Saw. Seperti dinukilkan dari buku berjudul "Muhammad SAW, My Beloved Prophet" oleh Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, kisah itu diceritakan oleh Al-Hafidz Abu Bakar al-Baihaqi yang meriwayatkan dari Suwaid ibn Yazid as-Sulami.

Baca Juga

Ia berkata, "Aku mendengar Abu Dzar al-Ghifari berkata, 'Aku tidak mengingat Utsman kecuali dengan kebaikannya setelah satu hal yang kulihat darinya'." Abu Dzarr disebutkan menjelaskan kebaikan yang ia lihat. Abu Dzarr adalah seorang lelaki yang selalu mengikuti Rasulullah berkhalwat.

Pada suatu hari, ia melihat Rasulullah Saw tengah duduk sendirian. Ia lantas menggunakan kesempatan itu untuk mendekatinya. Abu Dzarr datang dan duduk di dekatnya. Kemudian, Abu Bakar datang dan mengucapkan salam kepada Rasulullah, dan lalu duduk di sebelah kanannya.

 

Tak lama kemudian, Umar datang dan mengucapkan salam, lantas duduk di sebelah kanan Abu Bakar. Baru kemudian Utsman datang dan mengucapkan salam, ia pun duduk di sebelah kanan Umar.

Di hadapan Rasulullah saat itu terdapat tujuh butir kerikil. Beliau kemudian memungut kerikil itu dengan tangannya.

"Subhanallah! Aku mendengar kerikil itu bertasbih seperti suara pohon kurma yang dijadikan mimbar Rasulullah. Rasulullah meletakkan kembali kerikil itu, dan ternyata batu itu diam," kata Abu Dzarr.

Rasulullah kemudian mengambil kerikil-kerikil itu lagi dan meletakkannya di tangan Abu Bakar. Kerikil itu kembali bertasbih dan Abu Dzarr juga mendengar suara kerikil itu seperti suara pohon kurma. Setelah itu, Rasulullah mengembalikan kerikil itu ke tempatnya semula.

Rasulullah lantas mengambilnya kembali dan menaruhnya di tangan Umar. Kerikil itu pun bertasbih lagi hingga Abu Dzarr kembali mendengar suaranya. Ketika Rasulullah meletakkan kerikil itu kembali, ia diam.

Kemudian kerikil itu diletakkan Rasulullah di tangan Utsman, dan kembali terdengar tasbih dari kerikil tersebut. Ketika Rasulullah meletakannya lagi, kerikil itu diam.

Nabi Muhammad Saw lantas berkata, "Mereka ini (Abu Bakar, Umar, dan Utsman) adalah para khilafah setelah nabi."

Dengan demikian, menurut penulis, mukjizat itu mengandung dua hal. Pertama, bertasbihnya kerikil tersebut di tangan Nabi Saw dan para khulafa' ar-rasyidun. Kedua, khilafah itu benar-benar hanya terbatas pada Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Setelah itu, umat Islam bergejolak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement