Indonesia dalam Operasi Jaga Damai
Indonesia telah berkontribusi mengirimkan pasukan perdamaian sebagai Troop Contributing Country (TCC) sejak awal kemerdekaan. Pasukan jaga damai Indonesia yang pertama diturunkan dikenal dengan Kontingen Garuda atau Konga I.
Sejumlah 559 pasukan Konga I diturunkan ke Mesir pada tahun 1957 dalam misi United Nations Emergency Force (UNEF) untuk perdamaian di terusan Suez. Periode ini mengawali partisipasi aktif Indonesia baik di dalam berbagai forum PBB serta misi perdamaian di berbagai belahan dunia.
Antara 1957 dan 2012 Indonesia telah berhasil mengirimkan kurang lebih 25.874 pasukan yang terdiri atas pasukan kontingen, observer, staf, juga polisi ke berbagai misi jaga damai maupun non-jaga damai PBB. Di tahun 2012, baik personil militer ataupun sipil Indonesia berkontribusi dalam menjaga perdamaian di negara-negara seperti Liberia, Lebanon, Haiti, Sudan Selatan, Darfur, dan Filipina Selatan.
Antara 1959 dan 1965, di bawah pemerintahan demokrasi terpimpin milik Sukarno, Indonesia mengirimkan 4.500-an terdiri atas 1.074 dan 3.457 personel ke Kongo. Penerjunan ini menjadi yang terbesar sepanjang Indonesia terlibat dalam misi jaga damai.
Selama dua dekade awal keterlibatannya, Indonesia hanya mengirimkan pasukan yang berfokus hanya kepada misi jaga damai saja. Namun, sejak 1980 Indonesia memperlebar keterlibatannya dengan mengirimkan tim observer polisi, polisi sipil, dan juga teknisi. Sejak tahun ini juga Indonesia menekankan kepada peningkatan kapasitas baik nasional maupun regional dalam kontribusi terhadap misi kemanusiaan dan perdamaian PBB.