Rabu 06 Oct 2021 16:41 WIB

Israel Cegah Pasokan Listrik untuk Warga Jalur Gaza

80 persen penduduk Gaza menghabiskan sebagian besar hidup mereka dalam kegelapan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Israel Cegah Pasokan Listrik untuk Warga Jalur Gaza. Seorang wanita menggunakan lilin saat beraktivitas di dapur rumahnya di Beit Lahiya, di utara Jalur Gaza akibat krisis listrik. Gambar diambil pada 11 Januari 2017.
Foto:

Orang sakit dan cacat tidak dapat menerima perawatan penting dan sektor kesehatan serta pendidikan tidak dapat berfungsi secara efektif. Infrastruktur penting seperti jaringan air dan pembuangan limbah juga tidak dapat beroperasi secara normal.

Dilansir Middle East Monitor, Rabu (6/10), pemadaman listrik yang terus terjadi menyebabkan masalah. Pertama, 80 persen penduduk Jalur Gaza menghabiskan sebagian besar hidup mereka dalam kegelapan. Kedua, 32 orang termasuk 25 anak-anak tewas dalam kebakaran yang disebabkan oleh lilin atau ledakan generator listrik antara 2010 dan 2018.

Ketiga, pekerjaan 39 ruang operasi di rumah sakit Gaza dibatasi. Ini akan menyebabkan bayi prematur berisiko tanpa listrik untuk inkubator dan kehidupan lebih dari 400 pasien dialisis juga terancam.

Keempat, kurangnya listrik membuat limbah tidak diolah dan dibawa langsung ke laut yang akan membahayakan ekosistem. Terakhir, industri kehilangan hingga 40 juta dolar AS per bulan. Kontribusi Industri kepada PDB berkurang hingga sembilan persen.

Israel tidak dapat mengabaikan tanggung jawabnya atas permasalahan ini. Mereka memiliki kewajiban hukum mengontrol wilayah pendudukan dan menyediakan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang hidup di bawah pendudukan.

 

https://www.middleeastmonitor.com/20211005-israel-denies-electricity-to-palestinians-in-the-gaza-strip/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement