Setelah sepakat, tentara itu memutuskan untuk membantunya. Dengan hati-hati, Hameed menstabilkan kaki tentara, membiarkannya membungkuk untuk meraih Liya dengan tangan kanannya. Liya berhasil melewati kawat berduri.
Dilansir Al Arabiya, Senin (4/10), Sadia pingsan karena kelelahan dan dia masih harus mencari cara membawanya melewati gerbang. Dia menyerahkan Liya ke marinir yang menyelamatkannya dan tidak tahu kapan dia bisa melihatnya lagi.
“Hari itu saya menyerahkan bayi saya kepada orang asing. Satu-satunya hal yang saya percaya adalah dia adalah seorang marinir dan putri saya akan selamat,” tuturnya.
Sadia berhasil melewati gerbang beberapa jam kemudian dan Hameed melanjutkan pencariannya terhadap Liya. Mereka akhirnya bersatu kembali dan semua ditempatkan di pesawat pada hari itu bersama dengan pengungsi lainnya.
“Yang memilukan adalah saya berada di dalam dan memiliki seseorang untuk menarik putri saya melewati kawat. Ada ribuan orang lain yang tidak memiliki kesempatan itu,” tambahnya.